Pada Rabu sore, 9 April 2025, para pengajar Griya Tahfizh Qoryatul Qur’an (GT QQ) dari enam komplek berkumpul dalam sebuah agenda silaturahmi ke kediaman Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I., Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an. Pertemuan berlangsung sejak pukul 16.30 WIB hingga selesai, bertempat di rumah beliau.
Kegiatan ini disebutkan sebagai ajang mempererat tali persaudaraan antarpengajar sekaligus kesempatan untuk menyampaikan ucapan Hari Raya Idulfitri 1446 H. Selain itu, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk memohon nasihat dan arahan langsung dari pimpinan pesantren kepada para pengajar GT QQ.
Koordinator GT QQ, Ustaz Aldi Hermawan, dipercaya mewakili para pengajar untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan. Dalam penyampaiannya, beliau mengungkapkan bahwa silaturahmi ini untuk mempererat hubungan kekeluargaan.
![]() |
Ustaz Setyadi memberikan nasihat kepada para pengajar GT QQ |
Selain itu, sowan ini menjadi momen menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dalam menjalankan amanah selama ini. Para pengajar pun disebut merasa perlu mendapatkan bimbingan agar lebih maksimal dalam menjalankan tugas di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Setyadi memberikan nasihat yang cukup mendalam, terutama terkait konsep diri. Beliau disebut mengingatkan bahwa setiap orang memiliki status tertentu dalam hidup, baik yang melekat secara alami maupun yang diperoleh melalui proses belajar. Ketika seseorang telah berstatus sebagai pengajar GT, maka terdapat peran dan kewajiban yang menyertainya.
Dalam arahannya, beliau menjelaskan bahwa peran pengajar GT meliputi menyimak hafalan, melakukan talaqqi Al-Qur’an, mengajarkan adab, serta tugas-tugas lainnya yang mendukung tumbuhnya karakter santri. Jika peran-peran tersebut tidak dijalankan dengan baik, maka seseorang belum menunaikan kewajibannya sebagai pengajar secara utuh.
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam setiap status selalu terdapat hak dan kewajiban. Seorang pengajar berhak dihormati dan mendapat santri yang disiplin. Sementara seorang santri berhak mendapatkan pengajaran yang baik, bimbingan yang benar, serta kasih sayang yang tulus dari para pengajarnya.
![]() |
Pengajar GT QQ harus paham kewajiban dalam statusnya sebagai pengajar |
Ditekankan pula bahwa kegagalan dalam menjalankan kewajiban akan menimbulkan masalah, baik dalam lingkup kecil seperti GT, maupun dalam cakupan yang lebih luas. Bahkan dalam konteks ibadah, jika kewajiban tidak ditunaikan, maka seseorang terancam mendapat dosa. Jika dosa dibiarkan menumpuk, maka konsekuensinya disebut bisa sampai pada siksa neraka.
Nasihat beliau pada akhirnya menuntun para pengajar untuk merenungi pentingnya memahami konsep diri. Ketidaksadaran terhadap status akan menyebabkan seseorang tidak memahami perannya. Jika peran tak dijalankan, kewajiban pun terabaikan. Dan semakin banyak kewajiban yang ditinggalkan, semakin besar pula risiko yang ditanggung, baik di dunia maupun di akhirat.
Kontributor: Ustaz Aldi Hermawan
Posting Komentar untuk "Silaturahmi Idulfitri 1446 H Pengajar Griya Tahfizh Qoryatul Qur’an ke Rumah Direktur Umum Pesantren"