Majelis Silaturahmi Asatiz dan Aktivis Dakwah Soloraya di PPTQ Qoryatul Qur’an Suarakan Pembebasan Baitul Maqdis

Para asatiz dan aktivis dakwah dari berbagai pesantren di wilayah Soloraya berkumpul dalam Majelis Silaturahmi Asatiz dan Aktivis Dakwah Soloraya yang digelar pada Ahad, 20 April 2025, di Masjid Nurul Ilmi, PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 08 Jonggring Saloka.

Acara ini menjadi istimewa karena kehadiran Ketua Lembaga Ulama Palestina Se-Dunia Dr. Nawaf bin Hail Takruri, Ketua Majelis Kebangkitan Ulama Yaman Dr. Abdullah bin Abdul Majid Azzindani, Pejabat Humas Lembaga Ulama Palestina Se-Dunia Dr. Ibrahim Mahana, dan Syekh Ramadhan Ied Mashara, warga Gaza, Palestina yang menjadi tawanan Israel selama 25 tahun dan dibebaskan pada pertukaran 25 Januari 2025.

Dalam pengantar acara, Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I., menegaskan bahwa pertemuan ini adalah bentuk kesungguhan untuk bersinergi dalam meraih kemenangan, khususnya dalam membela perjuangan Palestina dan membebaskan Baitul Maqdis.

Silaturahmi Aktivis Dakwah
Silaturahmi Asatiz dan Aktivis Dakwah Soloraya di Qoryatul Qur'an

Ustaz Muzayyin Marzuki menyampaikan bahwa perjuangan membebaskan Baitul Maqdis adalah perjalanan panjang. Menurut beliau, orang-orang besar dari pesantren harus menjadi orang besar di kampungnya, lalu di pemerintahan, hingga suaranya didengar dunia saat berbicara tentang Palestina.

Sementara itu, Ustaz Zuhal Abdurahman mengingatkan pentingnya setiap upaya, sekecil apapun, untuk mendukung Palestina. Beliau mengangkat kisah inspiratif seekor burung kecil yang mencoba memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim AS. “Sekecil apapun yang kita sumbangkan untuk Palestina, akan bernilai besar di sisi Allah,” pesan beliau.

Gagasan strategis turut disampaikan oleh Ustaz Yusuf Dani Chandra, yang menyampaikan pentingnya inovasi dalam perjuangan, termasuk kemungkinan untuk memutus akses teknologi canggih milik musuh. Menurut beliau juga perlu memperkuat kemandirian pangan agar siap menghadapi kondisi perang dalam jangka panjang.

Ustaz Ihsan Saifuddin mengangkat pentingnya dakwah dari lingkup keluarga. Beliau mengutip pesan Ustaz Muzayyin Abdul Wahab: baiti dakwati (rumahku markas dakwahku), serta mencontohkan ayah Shalahuddin Al Ayubi yang hanya mau menikah dengan perempuan yang siap berjuang bersama untuk melahirkan generasi pembebas Al Quds.

Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Soloraya, Ustaz Sholahuddin Sutowijoyo, menyerukan pentingnya memantaskan diri untuk menjadi pembebas Baitul Maqdis. “Harapan besar datang dari umat Muslim di Palestina agar pembebas Baitul Maqdis lahir dari Indonesia,” ungkap beliau penuh harap.

Pesan tegas disampaikan pula oleh Ustaz Addin yang mengkritisi fenomena umat yang menghinakan diri demi rezeki dunia. Ia mengajak seluruh hadirin untuk berhenti menggunakan produk-produk yang mendukung Israel.

Selanjutnya dilakukan penyerahan buah labu hasil panen dari kebun PPTQ Qoryatul Qur’an secara simbolis. Syekh bahkan berencana membawanya ke Istanbul, Turki. Buah ini menjadi simbol semangat dan kontribusi nyata dari pesantren dalam perjuangan mendukung Palestina.

Majelis Silaturahmi Asatiz dan Aktivis Dakwah Soloraya di PPTQ Qoryatul Qur’an
Saling memberi hadiah perkuat sinergi dukungan perjuangan

Para masyaikh dari Gaza memberikan hadiah simbolik kepada tuan rumah berupa miniatur senjata rakitan dari Gaza serta sebuah buku tentang metode persiapan dakwah di jalan Allah. Hadiah ini menjadi tanda persaudaraan yang erat antara pejuang Palestina dan umat Islam Indonesia yang peduli.

Acara ini menjadi momentum bersejarah, bahwa pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga benteng perlawanan dan pusat kebangkitan umat untuk membela kebenaran dan keadilan, khususnya bagi rakyat Palestina. Semoga Allah meridai setiap upaya yang kita lakukan untuk perjuangan ini.

Posting Komentar untuk "Majelis Silaturahmi Asatiz dan Aktivis Dakwah Soloraya di PPTQ Qoryatul Qur’an Suarakan Pembebasan Baitul Maqdis"