Banyak orang memberikan nama Ramadan sebagai bulan suci. Kalau menurut Rasulullah, bulan Ramadan adalah bulan berkah (barakah). Salah satu hadis yang menyebutkan Ramadan sebagai bulan berkah adalah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ...
Wahai manusia! Telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan… (HR. Ibn Khuzaimah, Al-Baihaqi)
Ramadan adalah bulan berkah. Memasuki bulan Ramadan hendaklah kita mendidik diri menjadi manusia-manusia berkah. Berkah (البركة, al-barakah) dalam Islam berarti kebaikan yang terus bertambah dan membawa manfaat.
![]() |
Ustaz Ihsan Saifuddin ajak hadirin menjadi dermawan |
Sifat yang harus dipupuk selama Ramadan adalah sifat dermawan. Berkah dan sifat dermawan saling berkaitan, karena memberi dengan ikhlas justru menambah keberkahan dalam rezeki, waktu, dan kehidupan. Rasulullah ﷺ adalah sosok paling dermawan, terutama di bulan Ramadan.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
“Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan.” (HR. Bukhari)
Kedermawanan beliau di bulan Ramadan seperti angin yang berhembus, memberi manfaat kepada semua orang tanpa terkecuali. Rasulullah ﷺ memperbanyak sedekah, memberi makan fakir miskin, serta semakin giat dalam beribadah dan membantu orang lain.
Hal ini mengajarkan umat Islam bahwa Ramadan adalah waktu terbaik untuk berbagi dan menebar kebaikan. Kedermawanan itu adalah kebaikan yang terus bertambah dan membawa manfaat. Begitulah kita seharusnya, agar berkah Ramadan kita dapatkan.
Nilai kebermanfaatan kita menjadi amal yang Allah cintai karena membuat orang lain senang. Amal yang paling dicintai Allah adalah menyenangkan hati orang lain.
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا
Amal yang paling dicintai Allah adalah memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seorang Muslim, menghilangkan kesulitannya, membayarkan utangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. (HR. At-Thabrani)
Hadis ini mengajarkan bahwa menolong dan membahagiakan orang lain adalah perbuatan mulia yang sangat dicintai Allah. Terlebih di bulan Ramadan, kesempatan untuk berbagi dan meringankan beban sesama menjadi lebih utama dan berpahala besar.
Seorang dai dari Maroko bermimpi tiga malam berturut-turut didatangi Rasulullah ﷺ yang menyampaikan pesan agar ia menemui seorang pria di Makkah dan memberitahunya bahwa ia adalah calon penghuni surga.
Setelah mencari alamat yang dimaksud, dai tersebut menemui pria itu, yang awalnya tidak percaya dengan kabar tersebut karena merasa dirinya jauh dari kesalehan. Namun, setelah diyakinkan, ia sangat terharu dan akhirnya memutuskan untuk beribadah umrah.
Saat melaksanakan salat, ia menangis tersedu-sedu dan wafat dalam keadaan sujud di depan Ka’bah. Keluarganya kemudian mengungkap bahwa semasa hidupnya, ia selalu menyisihkan separuh penghasilannya untuk membantu tetangganya, seorang janda miskin yang menanggung anak-anaknya. Kebaikannya kepada janda dan anak yatim inilah yang diyakini menjadi sebab husnul khatimahnya.
Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asemlegi, Gabeng, pada 2 Maret 2025 disampaikan oleh Ustaz Ihsan Saifuddin dari Sukoharjo.
Posting Komentar untuk "Ustaz Ihsan Saifuddin: Menjadi Dermawan di Bulan Penuh Berkah"