PPTQ Qoryatul Qur'an Hadiri Wisuda Santri dan Tablig Akbar di Ponpes Islam Salman Al Farisi Karangpandan

PPTQ Qoryatul Qur’an menghadiri undangan Tablig Akbar dan Wisuda Santri Angkatan VI yang digelar oleh Pondok Pesantren Islam Salman Al Farisi pada Ahad, 23 Februari 2025. Acara yang berlangsung di halaman pondok tersebut mengusung tema “Menyiapkan Generasi Pemenang” dan menghadirkan Ustaz KH. Bachtiar Nasir, Lc., MM sebagai pemateri tablig akbar.

Dari PPTQ Qoryatul Qur'an, hadir Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I., bersama jajaran direktorat dan beberapa asatiz yang turut mendampingi. Kehadiran ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap para santri penghafal Al-Qur'an yang diwisuda serta untuk menjalin silaturahmi dengan lembaga pendidikan Islam lainnya.

Acara dimulai sejak pagi dengan prosesi wisuda santri angkatan VI Pondok Pesantren Islam Salman Al Farisi. Para santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dengan berbagai capaian ditahbiskan secara resmi sebagai penghafal Al-Qur’an.

Ponpes Salman Al Farisi Karangpandan
Wisuda santri Ponpes Salman Al Farisi Karangpandan

Setelah wisuda, acara dilanjutkan dengan tablig akbar yang disampaikan oleh Ustaz KH. Bachtiar Nasir, Lc., MM. Dalam tausiahnya, beliau menekankan keutamaan menjadi penghafal Al-Qur'an serta tanggung jawab besar yang harus dipikul oleh para huffazh dalam mengamalkan hafalannya.

“Berbahagialah para orang tua yang anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an seperti para santri di Pondok Salman Al Farisi ini. Namun, perlu diingat, usia terbaik adalah ketika hidup bersama Al-Qur’an, dan belajar Al-Qur’an itu berlangsung seumur hidup,” ujar Ustaz Bachtiar Nasir.

Beliau juga mengingatkan bahwa tanpa adanya misi Al-Qur’an dalam hidup, usia panjang menjadi sia-sia. “Bagi Rasulullah, apa gunanya tambah usia tapi tak ada misi Al-Qur’an dalam hidup, tak guna usia panjang tanpa kebersamaan dengan Al-Qur’an. Hidup tanpa Al-Qur’an ibarat bangkai berjalan.”

“Percuma menjadi hafizh jika tidak bercita-cita mati syahid,” kata Ustaz tegas. “Belajar Qur’an di pondok dapat ijazah (syahadah), di alam kubur nanti ada ujian dari Munkar dan Nakir dengan pertanyaan mereka. Kalau mati syahid tak perlu melewati alam barzakh, langsung ke surga.”

Bachtiar Nasir
Ustaz Bachtiar Nasir memberikan nasihat pada para santri wisuda

Selain itu, Ustaz Bachtiar Nasir menyoroti pentingnya menjaga adab sebagai penghafal Al-Qur’an. “Adab utama penghafal Qur’an yang harus dijaga adalah menghindarkan diri dari sifat sombong, pamer, dan bangga diri,” pesannya.

Ustaz mengingatkan agar para penghafal Al-Qur’an berhati-hati ketika murajaah tanpa menjadikannya zikrullah. “Lebih dari 90% santri tahfizh setelah keluar dari pondok kehilangan hafalannya. Maka, tanamkan dalam pikiran bahwa hidup tanpa Al-Qur’an adalah kematian,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Bachtiar Nasir juga mengaitkan kondisi Gaza dengan para santri penghafal Al-Qur’an. Menurut beliau, membangun kembali Gaza setelah kehancurannya kini lebih berat. Hal ini menjadi pengingat bahwa perjuangan Islam tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga mengamalkan dan membela ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan nyata.

Gencatan senjata di Gaza bukanlah akhir dari peperangan, rekonstruksi Gaza adalah peperangan selanjutnya. Santri harus melihat rekonstruksi ini sebagai kewajiban perjuangan, agar Gaza bangkit dengan bermartabat.

QQ
Suasana di lokasi acara wisuda yang dihadiri PPTQ Qoryatul Qur'an
Bachtiar Nasir
Berfoto bersama Ustaz Bachtiar Nasir

Acara ini menjadi momentum berharga bagi PPTQ Qoryatul Qur’an untuk mengambil hikmah dan motivasi dalam mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal, tetapi juga mampu mengamalkan serta memperjuangkan nilai-nilai Al-Qur’an. Semoga para santri yang telah diwisuda senantiasa diberi keistikamahan dalam menjaga hafalan dan menjadi generasi pemenang sesuai dengan tema yang diusung.

Posting Komentar untuk "PPTQ Qoryatul Qur'an Hadiri Wisuda Santri dan Tablig Akbar di Ponpes Islam Salman Al Farisi Karangpandan"