Nasihat dan Motivasi Ustaz Setyadi Prihatno untuk Para Siswi SMA Islam Al Anshor Putri Lampung

Ma’had Aly Qoryatul Qur’an kedatangan tamu dari Lampung, yakni rombongan dari SMA Islam Al Anshor Putri Gadingrejo, yang beralamat di Way Bayas, Desa Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu Lampung. Terdiri dari 25 siswi dan 5 guru pendamping, dan dipimpin langsung oleh Direktur Pesantren Al Anshor Putri Lampung Ustaz Mudzakir Shofa Al Hafizh (Ustaz Haroki).

Para tamu disambut di Komplek 03 Babadan, komplek Ma’had Aly putri. Rombongan tiba sekira pukul 17.00 WIB, dan dilaksanakan majelis sambutan di halaman Musala Al Mukmin Babadan. Perkenalan dan maksud kunjungan disampaikan langsung oleh Ustaz Mudzakir. Sambutan tuan rumah oleh Ustaz Luthfi Zubaidi dilanjut pemaparan tentang profil Ma’had Aly Qoryatul Qur’an.

Bakda Salat Magrib, pada sesi kedua, para siswi SMA Islam Al Anshor Putri menerima nasihat dan motivasi yang diberikan oleh Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos, M.P.I, yang berkenan menemui para tamu meskipun baru saja pulang dari acara lain.

Pada kesempatan ini, Ustaz Setyadi menyampaikan beberapa hal terkait tujuan pendidikan Islam bagi para siswi yang memasuki usia remaja. Usia di mana para remaja ini berada pada masa kebingungan karena tidak punya arah dan tujuan. “Kamu mau lanjut studi ke mana? Jawabannya pada nggak tahu. Diarahkan ke QQ aja, nggak mau. Terus maunya apa? Pokoknya,” begitu beliau menganalogikan.

Ustaz Setyadi berikan nasihat untuk para siswi SMA Al Anshor yang berkunjung ke QQ

Cara berpikir seperti ini akan terbawa sampai dewasa. Saat sudah bersuami, ditanya mau makan apa, jawabnya terserah. Giliran diajak makan yang tidak sesuai keinginan hati, marah. “Itu karena pas di SMA juga bingung saat ditanya mau melanjutkan kemana nggak tahu jawabannya,” kata Ustaz Setyadi.

Beliau kemudian menegaskan bahwa sudah saatnya para siswi SMA Al Anshor memiliki tujuan. “Yang penting dalam hidup itu adalah tujuan. Wasilah itu mengikuti. Tentukan dulu tujuannya, baru kemudian menentukan wasilahnya,” kata Ustaz Setyadi. “Kamu sekolah di mana itu tujuan atau wasilah? Ketahuilah bahwa itu sekadar wasilah.”

Sekolah di manapun adalah wasilah. Untuk memilih wasilah maka harus disesuaikan dengan tujuannya. Ketika kita ingin membuat suatu makanan, maka harus menentukan dulu mau membuat apa. Barulah kemudian membeli bahan-bahan yang sesuai. Jangan sebaliknya, beli bermacam bahan makanan baru kemudian berpikir mau membuat apa. Akhirnya banyak bahan yang terbeli tidak terpakai. Itulah pentingnya menentukan tujuan dulu sebelum menentukan wasilah.

“Agar tidak bingung mau sekolah ke mana, maka tentukan dulu tujuan hidup kamu,” kata Ustaz Setyadi. Untuk menentukan langkah kita maka kita tentukan dulu apa yang menjadi tujuan hidup kita. “Lalu, bagaimana kalau belum punya tujuan? Tanya, kalau tidak bertanya maka kamu akan tersesat.”

Tujuan itu terletak di akhir, dan dari akhir itulah kita harus memulai langkah kita. “Di Qoryatul Qur’an, kita mengenal start from the end. Mengawali segala sesuatu itu dari akhirnya. Tujuan itu di garis finis. Menentukan akhirnya mau jadi apa, barulah kita bisa memulai melangkah seperti apa dan bagaimana.”

Ustaz Setyadi menyampaikan bahwa tujuan kita adalah rida Allah. “Rida Allah hanya bisa dicapai dengan wasilah amal saleh atau ibadah. Maka setelah tahu tujuan dan wasilahnya, yang satu lagi adalah niat. Kita akan mendapatkan sesuai apa yang kita niatkan. Niat itu adalah alasan kita melakukan amal.”

Foto bersama para tamu dari Lampung

Kita sudah tahu tujuan, tahu juga bahwa wasilah dipengaruhi oleh tujuan. Agar wasilah punya nilai di hadapan Allah, maka harus ada ikhlas, semua semata lillah, hanya karena Allah. Ustaz Setyadi menutup nasihat beliau dengan membacakan Surat Adz Dzariyat ayat 56, bahwa kita tidak diciptakan melainkan untuk beribadah kepada-Nya.

Berbagi :