Momentum awal tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk merenung dan mengevaluasi diri. Apalagi bertepatan dengan Bulan Rajab yang dilarang untuk berperang, maka bulan Januari bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki diri. Di bulan ini, kita diajak untuk mulat sarira (memperbaiki hati) dan hangrasa wani (berani untuk berubah).
Melalui muhasabah, kita bisa melihat kembali sejauh mana kita telah berjalan sesuai dengan ajaran Islam, apakah amalan kita sudah benar, dan bagaimana hubungan kita dengan Allah dan sesama. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki niat, meningkatkan ibadah, dan memulai perubahan yang lebih baik di tahun yang baru.
Ustaz Ahmad Wahyono ajak muhasabah menyambut Ramadan yang tak lama lagi tiba |
Ingatlah bahwa Allah tidak akan melihat pada penampilan fisik atau harta benda yang dimiliki seseorang, melainkan pada kondisi hati dan amalan yang dilakukan, maka marilah kita untuk selalu menjaga kualitas hati dan meningkatkan amal ibadah sebagai wujud ketaatan kepada Allah, yang lebih bernilai daripada segala bentuk kemewahan duniawi.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim)
Muhasabah awal tahun adalah waktu yang tepat untuk membersihkan hati dan memperbaiki diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Dengan merenung dan memperbaiki kekurangan diri, kita dapat menyambut Ramadan dengan hati yang suci dan siap menerima berkah-Nya.
Kita dianjurkan memohon keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban, serta dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Berikut ini adalah doa bulan Rajab, arab, latin, dan artinya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadhana.
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Melalui muhasabah, kita berusaha memperbaiki niat dan tekad untuk menjadi lebih baik. Dengan hati yang bersih, kita akan lebih siap menjalani ibadah puasa Ramadan yang tak lama lagi akan segera datang.
Bulan Rajab dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah. Puasa di bulan ini membantu melatih diri untuk disiplin beribadah dan mempersiapkan diri menyambut Ramadan. Selain itu, puasa Rajab juga menjadi sarana untuk membersihkan hati dan memperbanyak amal baik.
Di bulan Rajab ini, kita juga dianjurkan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Nabi dan memohon syafaat beliau. Shalawat membawa pahala dan memperkuat kecintaan kepada Rasulullah.
إِنَّ أَقْرَبَكُمْ يَوْمُ مَنْ أَكْثُرُكُمْ صَلَوةً عَلَيَّ
“Sesungguhnya kalian yang paling dekat kedudukannya denganku adalah orang yang paling banyak bershalawat padaku.” (HR Al-Baihaqi)
Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng, pada 12 Januari 2025 disampaikan oleh Ustaz KH. Ahmad Wahyono, S.Ag (pimpinan Baznas Sukoharjo)
Posting Komentar untuk "Ustaz Ahmad Wahyono: Muhasabah Awal Tahun dan Renungan Bulan Rajab"