Ahad, 12 Januari 2025. Sore hari ditemani rintikan air hujan yang menguyur deras, hal itu tidak menjadikan patah semangat Tim Dakwah PPTQ Qoryatul Qur’an untuk melaksanakan kegiatan rutin sebulan sekali, yakni kajian di Dukuh Ngruwuh Kulon, Desa Punduhsari, Manyaran, Wonogiri.
Tepat pukul 17.30 WIB, Tim Dakwah PPTQ Qoryatul Qur’an berangkat dari Komplek 01 Kauman menuju Masjid Al Hijrah Ngruwuh Kulon, lokasi kajian, dengan mengunakan armada pondok Suzuki Carry. Ustaz Hendri sebagai driver dalam perjalanan perjalanan tersebut, ditemani oleh beberapa asatizah yang lainnya, Ustaz Abdul Mu'in, Ustaz Bilal Ahmad, Ustaz Aldi Hermawan, Ustaz Surya Adi, dan Ustaz Alif Fathurrahman.
Tepat saat azan Magrib berkumandang, rombongan sampai di lokasi. Kajian mulai bakda Salat Isya, maka bakda Magrib digunakan untuk berbincang santai, sharing bersama masyarakat yang masih tetap di masjid menunggu waktu Isya.
Ustaz Bilal menyampaikan salah satu hadis Arbain Nawawi |
Ustaz Bilal Ahmad menjadi pemateri pada kesempatan kajian kali ini. Pada awal pembukaan, beliau mengingatkan kepada para masyarakat untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Malam ini, Ustaz Bilal Ahmad membahas salah satu hadis Arbain Nawawi.
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَو لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاْليَومِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ، ومَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ) رَوَاهُ اْلبُخَارِي وَمُسْلِمٌ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan hari akhir maka hendaknya dia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jelas sekali pada hadis tersebut, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya: (1) Berbicara yang baik, (2) Tidak menyakiti tetangganya, dan (3) Memuliakan tamunya.
“Perkataan yang baik adalah perkataan yang tepat waktunya, tidak menyakiti orang lain, tidak sia-sia, harus berpahala, dan harus bermanfaat. Jika perkataan kita belum sesuai dengan kriteria tersebut, maka lebih baik diam,” kata Ustaz Bilal Ahmad.
Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita, jika kita butuh sesuatu mesti minta bantuan tetangga. Maka dari itu berbuat baiklah dengan tetangga dan jangan pernah menyakitinya. Beliau memberikan contoh ketika kita masak maka perbanyak kuahnya agar bisa berbagi dengan tetangga.
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada tamu. Jika ada tamu yang datang ke rumah kita, maka harus kita sambut dan kita layani dengan baik, karena kedatangan tamu ke rumah kita akan mendatangkan keberkahan dan keburukan yang ada di rumah akan pergi.
Suasana kajian di Dukuh Ngruwuh Kulon |
Di akhir pembahasannya, Ustaz Bilal Ahmad membuka pertanyaan kepada masyarakat. Ada yang bertanya, “Bagaimana kiat-kiat agar kita mendapatkan hidayah itsbat?” pertanyaan dari Bapak Eko.
Jawabannya adalah dengan (1) Membaca Al-Qur’an beserta artinya, (2) Zikir pagi dan petang, (3) Salat Tahajud, (4) Puasa, dan (5) Berteman dengan orang-orang baik. Ustaz Bilal Ahmad menutup kajian dengan harapan dan doa kepada Allah agar kita semua diberikan keistikamahan di jalan-Nya.
Reporter: Ustaz Salman Al Hawari
Posting Komentar untuk "Kajian Qoryatul Qur’an di Ngruwuh Kulon, Manyaran, Ustaz Bilal Ahmad Ajak Masyarakat Berkata Baik, Tak Menyakiti Tetangga, dan Memuliakan Tamu"