Menghafal Al-Qur’an hingga 30 juz adalah perjalanan panjang yang penuh ketekunan, kesabaran, dan keikhlasan. Dua mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur'an, Aghisna Rahmatika Al Fadhila dan Ashifa Puspita Sari, telah berhasil menuntaskan hafalan mereka secara lengkap.
![]() |
Aghisna dan Shifa |
Keberhasilan ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para mahasantri lainnya untuk terus berjuang dalam menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an. Bagaimana perjalanan mereka dalam menyelesaikan hafalan? Berikut liputannya.
Aghisna Rahmatika Al Fadhila
Perjalanan panjang menghafal Al-Qur’an akhirnya mencapai puncaknya bagi Aghisna Rahmatika Al Fadhila. Mahasantri semester 4 Ma’had Aly Qoryatul Qur’an ini telah menyelesaikan hafalan 30 juz, dengan setoran terakhirnya, yaitu juz 25, yang disetorkan pada Selasa, 29 Januari 2025. Bertempat di depan kantor Ma’had Aly, ia melantunkan ayat demi ayat dengan penuh ketulusan di hadapan penyimaknya, Ustazah Lia.
Aghisna, putri pertama dari pasangan Bapak Sri Margono dan Ibu Muslikah, berasal dari Pugeran, Karangdowo, Klaten. Sejak kecil, ia memiliki hobi memasak dan bercita-cita menjadi seorang guru sekaligus pengusaha. Di tengah kesibukannya sebagai mahasantri, ia selalu memanfaatkan waktu duha untuk menghafal Al-Qur’an, menjadikannya bagian dari rutinitas yang ia jalani dengan penuh kedisiplinan.
![]() |
Aghisna Rahmatika Al Fadhila |
Usai menyelesaikan setoran terakhirnya, Aghisna mengungkapkan rasa syukur yang mendalam. “Alhamdulillah, Allah izinkan saya menjadi salah satu penjaga firman-Nya. Semoga Allah selalu memudahkan dan mengistikamahkan dalam muroja’ah,” ujarnya. Ia menegaskan pentingnya melibatkan Allah dalam setiap langkah kehidupan serta menjalankan tugas dengan ikhlas, fokus, dan cermat. “Tugas kita adalah melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, lalu biarkan Allah yang menentukan hasilnya,” tambahnya.
Sebagai pesan bagi sesama mahasantri, Aghisna mengingatkan agar tidak menyia-nyiakan waktu. “Jangan pernah membiarkan waktu berlalu dengan sia-sia. Selalu manfaatkan waktu, meski hanya sebentar, untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai menyesal di kemudian hari,” pesannya. Ia juga menekankan pentingnya niat yang lurus dalam menghafal, karena segala sesuatu hanya dapat terjadi dengan izin Allah.
Ashifa Puspita Sari
Menyelesaikan hafalan Al-Qur’an bukan sekadar mengingat ayat demi ayat, tetapi juga membutuhkan kesabaran, kedisiplinan, dan keikhlasan. Perjalanan ini telah dilalui oleh Ashifa Puspita Sari, mahasantri semester 4 Ma’had Aly Qoryatul Qur'an, yang berhasil menuntaskan hafalan 30 juz pada Selasa, 29 Januari 2025. Setoran terakhirnya, yaitu juz 30, disimak oleh Ustazah Khonsa, dengan penuh keyakinan dan ketulusan.
Shifa, sapaan akrabnya, adalah putri kedua dari pasangan Bapak Samsuroso dan Ibu Siti Lestari. Mahasantri asal Jetis, Sukoharjo, ini memiliki hobi menyanyi dan bercita-cita menjadi seorang murobbiyah sekaligus pembisnis. Dalam perjalanannya menghafal, ia memanfaatkan berbagai waktu luang, seperti pagi, dhuha, dhuhur, ashar, dan malam, untuk menjaga hafalannya tetap kuat.
Setelah menyelesaikan setoran 30 juz, Shifa mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, bisa mendapat kesempatan untuk menghafal dan menyelesaikan hafalan Al-Qur'an 30 juz. Semoga hafalan ini bukan hanya sekadar dihafal, tapi juga bisa diwujudkan dalam perbuatan dan bermanfaat bagi semua orang,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa murajaah adalah inti dari menghafal Al-Qur’an.
![]() |
Ashifa Puspita Sari |
Dalam pesannya, ia mengajak para penghafal Qur’an untuk terus bersemangat dalam menjaga hafalan. “Semangat murajaah untuk para penghafal Qur'an, karena inti dari menghafal Qur'an adalah murajaah. Semangat untuk mengamalkan hafalan Al-Qur'an, hargai waktu yang dimiliki, dan jangan lupa untuk meluruskan niat ikhlas karena Allah,” pesannya.
Sebagai kiat dalam menghafal, Shifa selalu menekankan pentingnya niat yang lurus karena Allah, fokus pada tujuan, semangat, menghargai waktu, dan keikhlasan. Ia juga mengingatkan bahwa setiap perjalanan menghafal memiliki ritmenya masing-masing. “Menghargai proses yang dilalui, tidak peduli cepat atau lambat, yang terpenting adalah niat dan tujuan yang jelas,” tuturnya.
Ketuntasan hafalan 30 juz ini menjadi bukti ketekunan dan kesungguhan Aghisna dan Shifa dalam menempuh perjalanan sebagai seorang hafizhah. Semangatnya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasantri lainnya untuk terus berjuang dalam menjaga ayat-ayat suci-Nya.
Kontributor: Ustazah Khonsa' Muzayyin
Posting Komentar untuk "Selamat! Aghisna Rahmatika Al Fadhila dan Ashifa Puspita Sari, Selesai Hafalan 30 Juz"