Abian Alif Firdausi, Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas XI Matiq Selesaikan Hafalan 30 Juz

Memiliki anak yang mampu menghafal Al-Qur’an adalah kebahagiaan luar biasa bagi setiap orang tua. Anak yang hafal Al-Qur’an tidak hanya membawa cahaya di dunia, tetapi juga menjadi penyebab terangkatnya derajat kedua orang tua di akhirat.

Rasulullah bersabda bahwa barangsiapa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, maka kedua orang tuanya akan diberi mahkota dari cahaya pada hari kiamat.

Hal inilah yang menjadi anugerah besar yang kini dirasakan oleh Bapak Ainur Rasyid dan Ibu Arifatul Hasanah, orang tua dari Abian Alif Firdausi, santri asal Kalikatak, Arjasa, Sumenep. Santri kelas XI Matiq MATQ Qoryatul Qur’an yang telah menyelesaikan setoran hafalan 30 juz.

Santri yang akrab disapa Abi atau Biyan ini menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur'an dalam waktu 1 tahun 6 bulan. Pada Jumat, 10 Januari 2025, ia menyetorkan juz terakhirnya, yakni juz 25, kepada Ustaz Yusuf Nashirudin di Maktabah PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 01 Kauman 1.

"Menghafal Al-Qur’an membuatku merasa lebih terjaga dari kemaksiatan karena rasa takut kepada Allah," ungkapnya. Ia juga berbagi kiat suksesnya, yaitu dengan ikhlas, fokus, dan menghafal sedikit demi sedikit, ayat per ayat.

Abian Alif Firdausi

Al-Qur’an adalah mukjizat yang menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia. Menghafalnya adalah tugas mulia yang membutuhkan kesungguhan hati. Segala sesuatu/ilmu bukan milik siapa yang mampu, tetapi segala sesuatu itu milik siapa yang mau.

Santri kelahiran Sumenep, 5 Desember 2007 ini tak hanya berprestasi dalam menghafal Al-Qur'an, tetapi juga aktif dalam hobinya, yaitu pingpong, badminton, dan ngaji. Abi bercita-cita menjadi pengusaha sukses sekaligus pendakwah seperti Ustaz Abdul Somad, Lc, MA.

Selain Ustaz Abdul Somad, remaja berprestasi ini juga mengidolakan Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha. Quotes favoritnya, "Dia bisa karena sudah biasa, jangan menyerah sebelum engkau tumbang."

Abi juga berpesan agar setiap anak menghargai orang tuanya. "Hargailah ibumu, peluklah, cium tangannya, dan rawatlah selagi masih ada. Apabila engkau enggan melakukannya, kamu akan menyesal ketika beliau sudah tiada. Berbaktilah pada kedua orang tua."

Akhirnya, semoga hafalan ini menjadi bekal bagi Abi untuk meraih cita-citanya dan membawa keberkahan bagi keluarganya. Menjadikannya anak yang senantiasa istikamah menjaga hafalan, memberi manfaat kepada sesama, dan menjadi pemimpin yang bertakwa.

Kontributor: Ustaz Muhammad Firmansyah

Berbagi :