Talkshow SINWAR bersama Ustaz Edgar Hamas “Menapaktilasi Jejak Pemuda Pembebas Baitul Maqdis”

Event besar QIF 2024 (Qoryatul Qur’an Islamic Festival 2024) yang berlangsung di PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 06 Asemlegi Gabeng memasuki hari ketiga. Hujan deras mewarnai suasana pagi, semoga membawa keberkahan pada acara ini.

Agenda pagi ini adalah talkshow SINWAR (Silaturahmi Antar Pemuda Islam Wilayah Soloraya) yang diinisiasi BEM Ma’had Aly Qoryatul Qur’an. Adapun tema yang diangkat adalah “Menapaktilasi Jejak Pemuda Pembebas Baitul Maqdis”.

Talkshow bersama Ustaz Edgar Hamas

Menghadirkan narasumber Ustaz Edgar Hamas, seorang penulis buku dan aktivis dakwah yang pernah belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir serta di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Pegiat media sosial yang dikenal sebagai founder Gen Saladin (@gen.saladin) di Instagram.

Hujan rintik-rintik masih mewarnai ketika para peserta talkshow berdatangan. Baik dari internal para santri PPTQ Qoryatul Qur’an maupun utusan dari lembaga pendidikan yang berkenan untuk menghadiri kegiatan bertema kepemudaan ini.

Peserta yang sudah hadir dihibur dengan penampilan hadrah para santri MATQ Qoryatul Qur’an angkatan 12 Komplek 05 Alasombo pimpinan Bang Septiaji (santri kelas XII Imtaq), membawakan lantunan shalawat menghidupkan suasana kecintaan pada Rasulullah.

Acara yang bertempat di panggung utama QIF 2024 ini dipandu oleh duo MC mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an bernama Mu'id Lutfhi dan Hudzaifah Alhakim. Keduanya mengawali dengan membangkitkan semangat seluruh hadirin agar bisa mengikuti talkshow dengan baik.

MC membacakan nama-nama sponsor utama yang mendukung event QIF 2024. Kemudian memperkenalkan profil pemateri yakni Ustaz Edgar Hamas. Bahkan sempat mempersilakan salah satu peserta yang pernah membaca buku Ustaz Edgar untuk maju ke atas panggung.

Setelah dibuka basmalah, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dilantunkan oleh mahasantri yang bertugas yakni Ibnu Shohib, membacakan Surat Ali Imron ayat 102-105. Semoga lantunan firman Allah ini membawa keberkahan acara pagi hari ini.

Sambutan dan ucapan selamat datang disampaikan oleh Mudir Ma’had Aly Qoryatul Qur’an, Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I, sekaligus Ketua Panitia Pelaksana QIF 2024. Ustaz Luthfi mengapresiasi atas kehadiran peserta dari berbagai lembaga sekolah dan pesantren di Soloraya ini.

Suasana talkshow SINWAR di event QIF 2024

Acara inti, talkshow dipandu oleh Ustaz Faris Ahmad, Lc., M.Pd sebagai moderator. Ustaz Faris mengajak hadirin bersyukur atas kehadiran Ustaz Edgar Hamas yang sempat nyaris ketinggalan pesawat. Namun, Allah takdirkan keberangkatan pesawat delay sampai satu jam sehingga beliau bisa hadir di even QIF 2024 ini.

Ustaz Edgar Hamas menyampaikan tema besar “Menapaktilasi Jejak Pemuda Pembebas Baitul Maqdis”. Beliau mengajak para santri untuk menjelajah sejarah ribuan tahun lalu, bagaimana Islam menjadi peradaban dunia.

Sejarah mencatat kejayaan Peradaban Islam Andalusia merujuk pada kejayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) di bawah kekuasaan Muslim dari abad ke-8 hingga ke-15 M.

Bahkan nama ibu kota Spanyol yakni Madrid berasal dari masa kekuasaan Muslim. Kota tersebut awalnya disebut “Mayrit” atau “Magerit”, yang berasal dari bahasa Arab “Al-Majrit” yang berarti tempat sumber air atau saluran air. Nama ini merujuk pada sistem irigasi dan saluran air bawah tanah yang dikembangkan di wilayah tersebut.

Banyak sejarah yang diulik Ustaz Edgar Hamas menyadarkan generasi muda yang hadir pada talkshow ini agar menyadari bahwa Islam ini adalah sebuah nikmat yang wajib disyukuri. Kebanggaan kita akan muncul ketika kita tahu masa lalu agama kita sehebat apa.

Ustaz Edgar menekankan pentingnya belajar sejarah agar kita bisa membuka mata tentang banyak hal di dunia sekarang ini. Beliau merasakan keresahan ketika Gen Saladin justru kesulitan mendakwahkan Islam kepada para pemuda Islam sendiri.

Semoga acara talkshow ini menyadarkan para generasi muda Islam untuk tergerak mempelajari sejarah kejayaan Islam di masa lalu sebagai bekal menuju kemenangan di masa kini. “Learn history repeat victory”, pelajarilah sejarah dan kembalikan kejayaannya!

Berbagi :