Salah satu bagian dari QIF 2024 (Qoryatul Qur’an Islamic Festival 2024) adalah diselenggarakannya Sarasehan Sesepuh Dakwah Soloraya, bertempat di Masjid Nurul Ilmi, Komplek 08 Jonggring Saloka pada Sabtu, 14 Desember 2024 sekira pukul 14.00 WIB.
Pertemuan dipandu oleh Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I yang bertindak selaku pembawa acara. Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I kemudian mengawali acara dengan menyebut satu per satu sesepuh dakwah yang berkenan hadir.
Ustaz Setyadi menyampaikan latar belakang diadakannya forum ini adalah adanya kerinduan sesepuh dakwah Soloraya yang telah lama tidak berjumpa, berkumpul untuk membicarakan dinamika dakwah dan saling bersilaturahmi. Selain itu, adanya kerisauan tentang kaderisasi pelanjut estafet dakwah.
“Maka ketika dari sebagian sesepuh hadir di acara mukhoyyam antar Ma'had Aly di bumi perkemahan Qoryatul Qur'an bulan November lalu, tercetus ide gagasan untuk diadakan saresehan,” kata Ustaz Setyadi.
Sarasehan sendiri adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk mendiskusikan atau bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan dalam suasana yang rileks. Dan di sinilah kemudian direalisasikan gagasan tersebut.
Sarasehan sesepuh dakwah Soloraya di Qoryatul Qur'an |
Lebih lanjut, tujuan dari sarasehan ini adalah sebuah pertemuan untuk mengobati kerinduan antar sesama aktivis dakwah. Berdiskusi dan memaparkan konsep dakwah dan kaderisasi. Untuk kemudian mendengarkan pendapat, masukan, saran dari senior untuk kemaslahatan dakwah dan kaderisasi sekarang dan masa akan datang.
Dengan demikian maka harapannya akan bisa mendapatkan solusi-solusi untuk problematika dakwah dan kaderisasi yang dihadapi. Kemudian, membangun komitmen bersama dengan menyamakan visi dakwah dan kaderisasi tersebut.
Problematika dakwah kaderisasi yang sedang dihadapi, menurut Ustaz Setyadi, di antaranya adalah sedikitnya guru pengkader dan jumlah SDM kader minim. Ditambah lagi kompetensi SDM kurang dan komitmen SDM yang rendah.
“Tantangan dakwah pada prinsipnya sama tetapi semakin kompleks dan beragam variannya,” ungkap Ustaz Setyadi. Beliau menyorot banyaknya aktivis dakwah terpapar ghazwul fikri, utamanya paham materialisme dan sekularisme.
Ustaz Setyadi juga menekankan bahwa kemampuan SDM untuk memanfaatkan beragam media dakwah perlu ditingkatkan. Apalagi perkembangan media saat ini sangat pesat dan tak bisa diabaikan keberadaannya.
Solusi permasalahan ini tentunya adalah kaderisasi. Kader ulama amilin fisabilillah, yang berilmu dan mengamalkan di jalan Allah. Inilah generasi terbaik. Proses kaderisasi ini harus dikawal agar tercapai tujuan sesuai idealita. “Setidaknya, saya telah menerapkannya di PPTQ Qoryatul Qur’an,” kata beliau.
Ustaz Setyadi lantas menyampaikan idealita atau harapan operasional yang menjadi tujuan jangka pendek pendidikan di Qoryatul Qur’an atau yang biasa disingkat dengan QQ. Di antaranya adalah lahirnya para santri kader yang siap dan memiliki komitmen melanjutkan estafet perjuangan QQ.
Lahir para santri yang terwarnai (ter-sibghah) ruhiyah, fikriyah (pikiran) dan syakhsiah (kepribadian) dengan warna QQ. Santri yang mampu memenuhi standar output pendidikan QQ. Santri yang qurota a'yun, muttaqin, saleh, yang menjadi perhiasan dunia dan investasi akhirat serta hadiah terindah untuk orang tua dan guru.
Kemudian untuk idealita atau harapan jangka panjang 20-25 tahun, yang menjadi tujuan strategis pendidikan QQ. Yakni terbentuknya generasi iqamatuddin, khilafah, syariah, dan menjadi rahmatan lil alamin.
Lebih jauh lagi membentuk Generasi 5.54, Khairul Ummah (QS 3:110), New Shalahuddin (Pembebas Baitul Maqdis), New Al Fatih (Penakluk Roma), generasi yang menyongsong Imam Mahdi, generasi yang merealisasikan janji Allah dalam Surat An Nuur ayat 55, dan generasi yang bahagia dan selamat dunia akhirat (QS 2:201).
Ustaz Setyadi menawarkan kepada para asatiz dan sesepuh dakwah Soloraya yang hadir tentang konsep pendidikan yang diterapkan di PPTQ Qoryatul Qur’an untuk dijadikan tujuan strategis bersama terkait kaderisasi dakwah yang memang tak mungkin bisa dilakukan sendiri-sendiri.
Acara berlanjut dengan diskusi dan tanggapan-tanggapan serta catatan-catatan dari para sesepuh yang rawuh, atas presentasi Ustaz Setyadi. Akhirnya, semoga sarasehan pada hari ini berhasil menyamakan visi para penerus dakwah sehingga tercapai tujuan strategis bersama tersebut. Wallahu a'lam bis shawab.
Posting Komentar untuk "Qoryatul Qur’an Gelar Sarasehan Sesepuh Dakwah Soloraya untuk Mendiskusikan Kaderisasi Dakwah"