Tim QQ Media dan para mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an mengikuti online training yang diselenggarakan oleh Yayasan Kita Yogyakarta. Pada sesi ketiga, hari Selasa, 26 November 2023 sekira 20.00 sampai 21.30 WIB, bersama Babeh Dzikrullah sebagai narasumber.
Babeh Dzikrullah yang memang sudah tak asing lagi bagi PPTQ Qoryatul Qur’an karena berulang kali berkenan berkunjung ke pesantren di Weru, Sukoharjo ini, merupakan aktivis ISA (Institut Al Aqsa), Sahabat Al-Aqsha, dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah.
Babeh Dzikru menyampaikan materi tentang perbandingan kinerja Hasbara, I'lam Al-Muqawamah, dan media kampanye kemanusiaan. Ini merupakan puncak dari rangkaian materi yang diangkat oleh Yayasan Kita sebagai ikhtiar membangun media sosial untuk mendukung pembebasan Baitul Maqdis.
Babeh Dzikru jelaskan tentang Operasi Hasbara |
Berjuang melalui media sosial, ketika kita melakukannya dengan hati ikhlas untuk menguatkan para pejuang di garis depan, maka Allah akan memberikan pahala seperti para pejuang di sana. Sebagaimana setiap rupiah yang kita infakkan, akan mendapat pahala seperti berjuang di sana.
Babeh Dzikru mengatakan bahwa satu peluru ditembakkan bisa membunuh satu orang musuh, tapi satu paket informasi ditembakkan maka akan mempengaruhi ribuan bahkan jutaan orang. Itulah peran kekuatan media yang tak boleh kita abaikan.
Babeh Dzikru kemudian menjelaskan tentang adanya Operasi Hasbara yang merupakan upaya propaganda Israel sekaligus strategi diplomasi publik mereka pada dunia. Hasbara dalam bahasa Ibrani mengacu pada pengertian “penjelasan”, “informasi”.
Tim QQ Media zoom dari lokasi berbeda-beda |
Hasbara ini adalah operasi yang sangat sistematis, dengan dana tak terbatas, ada pasukan militer tertentu yang dipekerjakan untuk operasi ini. Bekerja memutar balikkan fakta, seolah mereka yang jadi korban yang harus dibela.
Gerakan Zionis sadar bahwa informasi adalah kunci. Kekuatannya mampu mengubah pikiran. Maka mereka serius memegang kunci itu. Hasbara membanjiri dunia dari berbagai media, dari media cetak, media virtual, hingga media visual.
Di antara yang masif adalah dengan membuat film yang membangun imej penonton dengan meletakkan goncangan emosi untuk penonton yang bertujuan menimbulkan simpati bahwa Zionis adalah korban yang tertindas.
Mahasantri ikuti zoom bersama di Komplek Babadan |
Counter yang dilakukan para pejuang Gaza disebut dengan I'lam Al-Muqawamah. Keseriusannya pun tak kalah luar biasa, meskipun dengan dukungan dana yang bisa disebut masih terbatas. Mereka membuat stasiun televisi, pasukan media yang terampil dengan gadget, yang sama kuat dengan yang terampil memegang senjata.
Setiap terjadi perang maka pasukan media turut melakukan reportase. Merekalah yang mengabarkan apa yang telah terjadi, baik dengan foto-foto dari garis depan, hingga video-video kerusakan akibat perang di sisi musuh yang tak pernah dipublikasi media arus utama.
Selanjutnya, terkait media kampanye kemanusiaan, Babeh Dzikru menyebutkan adanya 4 peran yang dikerjakan. Yakni mengabarkan kejahatan Zionis, mengimbau dunia untuk mendukung perjuangan di garis depan, melaporkan amanah, dan tindak lanjut setelah itu, yakni membangun trust atau kepercayaan. Keempatnya adalah satu kesatuan.
Perjuangan melalui media sosial yang ada menjadi sangat penting. Risiko yang akan kita alami adalah akun kita kena banned atau penalti. Namun, itu hanyalah risiko terendah. Beruntungnya, akun bukanlah nyawa kita, yang kalau ditutup kita mati. Kita masih bisa membuat lagi dengan misi yang sama.
Tim QQ Media Komplek Gabeng nobar zoom |
Website Sahabat Al Aqsha berulang kali diserang. Akun-akun Ustaz Salim A Fillah, Ustaz Felix Siauw, dan lainnya, yang mengampanyekan perjuangan Baitul Maqdis, telah mengalami yang namanya kena banned. Tak masalah itu pun menimpa kita.
Materi berlanjut dengan sesi tanya-jawab. Terlihat sekali antusias para peserta online training ini akan apa yang dijelaskan oleh Babeh Dzikru. Semoga dengan adanya pelatihan daring ini, terbentuklah pasukan media yang berjuang untuk Baitul Maqdis sesuai kapasitas potensi masing-masing.
Dalam mengikuti acara ini, Tim QQ Media bergabung melalui komplek masing-masing. Bahkan di Komplek 03 Babadan dan Komplek 06 Asemlegi Gabeng, dilakukan dengan konsep nobar (nonton bareng). Semoga Allah memberkahi kita semua. Aamiin.
Posting Komentar untuk "Qoryatul Qur’an Ikuti Kelas Daring bersama Babeh Dzikrullah: Perbandingan Kinerja Hasbara, I'lam Al-Muqawamah, dan Media Kampanye Kemanusiaan"