Pada hari Sabtu, 30 September 2024, santri MTsTQ Qoryatul Qur’an putra kelas 9A dan 9B mengikuti pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Kesempatan kali ini mereka menerima materi dengan tema penanganan pertama pada patah tulang dan informasi tentang bidai.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pendapa PPTQ Qoryatul Qur’an Gedung Baru Komplek 01 Kauman 2 dan dipandu oleh Ustaz Aldi Hermawan, yang merupakan anggota dari Tim Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
Materi yang disampaikan mencakup langkah-langkah awal penanganan patah tulang, seperti memastikan keamanan korban, menghentikan pendarahan, imobilisasi tulang, pembidaian, dan penggunaan kompres dingin untuk mengurangi bengkak.
Ustaz Aldi menerangkan cara penanganan patah tulang |
Ustaz Aldi juga menekankan pentingnya memahami fungsi bidai, yaitu untuk mengurangi gerakan, mencegah cedera tambahan, dan mengurangi rasa nyeri. Selain itu, para peserta diberikan panduan tentang syarat bidai yang efektif, seperti harus kuat, nyaman, dan mencakup sendi di atas dan di bawah patahan tulang.
Praktik pemasangan bidai menjadi bagian penting dalam pelatihan ini. Santri diajarkan untuk menggunakan benda-benda sederhana yang ada di sekitar ketika seperti kayu atau karton sebagai bidai darurat. Mereka juga diajarkan cara mengikat bidai dengan aman.
Pemasangan bidai dimulai dengan mempersiapkan material yang keras seperti kayu atau karton, kemudian posisikan anggota tubuh yang patah dalam posisi nyaman tanpa dipaksa. Bidai dipasang di sepanjang tulang yang patah, mencakup sendi di atas dan di bawah fraktur, lalu diikat dengan kain atau perban secara erat namun tidak terlalu kencang agar sirkulasi darah tetap lancar.
Santri melaksanakan praktik bidai |
Setelah itu, periksa sirkulasi untuk memastikan tidak ada mati rasa atau perubahan warna pada bagian yang dibidai. Akhirnya, pastikan korban tetap diam dan posisi bidai terjaga hingga bantuan medis tiba. Pengetahuan ini menjadi penting karena kecelakaan bisa terjadi kapan saja di mana saja.
Ustaz Aldi mengakhiri pelatihan dengan pesan bahwa ilmu yang didapatkan ini sangat penting. “Amalkan ilmu yang kalian miliki semaksimal mungkin. Tetaplah bermanfaat bagi siapapun dan di manapun. Karena kita tidak tahu, amalan mana yang akan memasukkan kita ke dalam jannah-Nya Allah,” kata beliau menekankan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan santri dalam memberikan pertolongan pertama secara benar. Menjadi bekal bagi mereka untuk menjalani kehidupan baik di pesantren maupun saat hidup bersama masyarakat nantinya.
Posting Komentar untuk "Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Komplek Kauman Ikuti Pelatihan P3K Penanganan Patah Tulang"