Sabtu, 23 November 2023. Tim QQ Media mengikuti online training yang diselenggarakan oleh Yayasan Kita Yogyakarta bertajuk “Pengelolaan Medsos yang Efektif”. Sesi kedua pada 09.45 sampai 11.00 WIB dengan narasumber Ustaz Edgar Hamas.
Ustaz Edgar Hamas adalah penulis buku dan aktivis dakwah. Beliau adalah pegiat media sosial yang dikenal dengan akun Gen Saladin di Instagram. Dan hari ini, berkenan sharing pengalaman beliau dalam mengelola media sosial.
“Kita sampai di era di mana membela Palestina itu keren, mainstream,” kata beliau saat memulai penyampaian materi. Yakinlah bahwa pendukung Palestina bukan hanya aktivis masjid, tapi tokoh dunia sudah banyak yang bersuara menyampaikan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina.
Ustaz Edgar Hamas sampaikan materi pengelolaan media sosial |
Pada era disrupsi, dakwah perlu adaptasi. Target audiens kita saat ini adalah generasi yang butuh bahasa yang simpel karena tidak kuat baca tulisan panjang dan nonton konten panjang. Maka yang laku sekarang adalah reels atau video pendek serta konten singkat.
Audiens kita adalah pengguna media sosial. Di Indonesia ada berbagai platform yang pada tahun 2024 ini di antaranya 199 juta pengguna YouTube, 127 juta pengguna TikTok, 118 juta pengguna Facebook, 101 jita pengguna Instagram, dan sebagainya.
Untuk itu, ciptakan konten sesuai platformnya. Konten dakwah di instagram itu berupa photo, carousel, dan stories. Twitter itu berisi thread, picture, dan word-power. Facebook kontennya adalah tulisan, status, dan gambar. YouTube isinya vlog, kajian, dan siaran podcast.
Menyikapi banyaknya platform media sosial dengan berbagai karakternya, maka pilihlah salah satu menjadi markas besar kita. Misalnya kita fokus pada Instagram. Meskipun kemudian kita bisa menautkan postingan kita di platform lain dengan isi yang sama.
Ustaz Edgar Hamas juga mengingatkan agar berhati-hati dengan tulisan kosong, yaitu panjang tapi tidak bernas, banyak namun tidak bermuatan, tinggi namun tidak memberi arti, membumi namun lupa esensi, bagus kata tak bagus isi, dan bagus isi tak tepat kata.
Perhatikan pula kualitas konten, misalnya pemilihan judul, pemilihan font, desain yang dipilih, dan karakter konten. Jangan sampai misalnya, ketika kita membuat konten ternyata menggunakan subtitle yang mengganggu atau justru susah dibaca.
Untuk mencari sumber pemberitaan sebagai bahan dasar konten, kita bisa mengikuti media dari luar negeri, khususnya pengguna dari Timur Tengah. Ikuti medianya dulu, kemudian kita bisa gunakan AI untuk menerjemahkannya.
Tim QQ Peduli dan mahasantri Ma'had Aly mengikuti zoom di komplek masing-masing |
Ustaz Edgar Hamas lalu memberikan beberapa contoh akun Telegram yang bisa diikuti sebagai referensi sumber berita, yakni Said Ziad, Ahmed Mansour, dan Shehab. Memang butuh perjuangan untuk mendapatkan sumber yang valid.
Kita harus istikamah, karena kalau tidak konsisten maka tak akan pernah menemukan momentum dan keberuntungan. Konsistensi kita akan menemukan waktu yang tepat dan bisa meningkatkan banyak subscribe yang merupakan hal penting dalam pengelolaan media sosial.
Selain konsisten, kita harus menyediakan waktu khusus, jangan random. Tentukan rubrik sendiri, hidupkan dialog, dan frekuensi yang tepat. Semoga dengan menyimak materi online training ini bisa menambah wawasan keilmuan Tim QQ Media dan para mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an.
Posting Komentar untuk "Tim QQ Media dan Mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an Ikuti Online Training Pengelolaan Media Sosial bersama Ustaz Edgar Hamas"