Ekstrakurikuler Kepenulisan Santri Niha'i MATQ Qoryatul Qur'an Komplek Jetis: Penggunaan Kalimat Langsung Membuat Tulisan Lebih Terasa Hidup

Sabtu, 9 November 2024 sekira pukul 13.00-14.00 WIB, sejumlah 11 santri putri kelas 3 (Niha'i) MATQ Qoryatul Qur'an mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepenulisan bersama Pak Wakhid dari Tim QQ Media bagian website. Materi siang ini berfokus pada penggunaan kalimat langsung dalam menulis artikel dakwah, terutama yang berkaitan dengan cerita-cerita berhikmah.

Pak Wakhid mengawali dengan mengenalkan dua jenis penulisan kalimat yang diucapkan oleh tokoh yang kita tulis, yakni dengan menggunakan kalimat langsung dan kalimat tak langsung. Santri yang semula tak paham seperti apa keduanya, mulai mengerti ketika diberi contoh kalimatnya. Padahal sering ditemui saat membaca buku.

Jadi, kalimat langsung adalah kalimat yang mengutip ucapan seseorang secara persis tanpa perubahan, biasanya diapit tanda petik (“...”). Sebaliknya, kalimat tak langsung menyampaikan kembali ucapan orang lain dengan mengubah bentuknya dan tanpa tanda petik.

Kalimat langsung
Santri belajar menulis kalimat langsung dan kalimat tak langsung

Contoh kalimat langsung: Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya.” Kemudian kalimat tak langsungnya adalah: Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya.

Kalimat langsung yang mengutip ucapan seseorang secara langsung, ciri-cirinya adalah penggunaan tanda petik dua yang mengapit isi ucapan, penyampaian ucapan asli tanpa perubahan. Untuk kalimat tak langsung tanpa tanda petik tapi menggunakan kata penghubung seperti bahwa atau agar, dan sebagainya.

Menurut Pak Wakhid, kalimat langsung sangat baik diterapkan ketika membuat tulisan tentang cerita atau yang ada dialognya. Pembaca seolah menyaksikan langsung tokoh kita berbicara karena penggunaan kalimat langsung tersebut.

“Tanpa kalimat langsung maka tulisan akan terasa sangat monoton dan membuat pembaca cepat bosan,” kata Pak Wakhid. “Apalagi kalau objek pembaca kita adalah anak-anak, maka kalimat langsung akan membuat mereka nyaman dan betah.”

Selanjutnya, para santri diajak praktik membuat kalimat langsung dan kalimat tak langsung. Juga mengubah dari kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung dan sebaliknya. Beberapa kesalahan yang ditemukan dalam praktik dievaluasi bersama.

Demikian untuk materi yang disampaikan kali ini. Pembelajaran berjalan dengan lancar meski hujan turun dengan derasnya. Semoga apa yang dipelajari para santri bisa menjadi bekal untuk dakwah terutama dalam bidang kepenulisan. Aamiin.

Posting Komentar untuk "Ekstrakurikuler Kepenulisan Santri Niha'i MATQ Qoryatul Qur'an Komplek Jetis: Penggunaan Kalimat Langsung Membuat Tulisan Lebih Terasa Hidup"