Gabungan empat Ma’had Aly melaksanakan kegiatan berkemah di Bumi Perkemahan Qoryatul Qur’an di Desa Alasombo, yakni Ma’had Aly Qoryatul Qur’an, Ma’had Aly Baitul Hikmah Sukoharjo, Ma’had Aly Baitul Qur’an Wonogiri, dan Ma’had Aly Tarbiyatul Ummah Sukoharjo.
Kegiatan berkemah dengan nama Mukhoyyam dan Silatul Ukhuwah ini mengusung tema besar “Peran Santri dalam Membangun Negeri”. Dilaksanakan selama dua hari, yakni Selasa-Rabu, 12-13 November 2024.
Ketua Yayasan Baitul Hikmah Sukoharjo, Ustaz Drs. H. Syafrudin, yang mengunjungi para mahasantri, berkenan menyampaikan nasihat untuk para peserta mukhayyam, sebagai bekal dalam berdakwah.
Ustaz Syafrudin menyatakan kebanggaan pada generasi muda yang dilatih kedisiplinan dan kepemimpinan. Beliau mengingatkan agar jangan sampai hanya berlaku sepekan, setelah itu tidak lagi disiplin. Harapannya hal itu tidak terjadi pada para mahasantri dari keempat Ma’had Aly yang ikut mukhoyyam ini.
Ustaz Syafrudin menyampaikan nasihat untuk peserta mukhoyyam |
Ustaz Syafrudin mengingatkan agar sebagai santri jangan sampai membiasakan sifat malas ada pada dirinya sehingga menimbulkan kesan bahwa santri itu identik dengan pemalas. Ingatlah bahwa santri membawa nama pesantren, yang menjadi sorotan masyarakat.
Lebih lanjut, Ustaz menyebut bahwa santri dalam masyarakat itu ibarat ikan di dalam akuarium. Apa yang dilakukan dilihat jelas oleh masyarakat. Mau berbuat apapun akan disorot sehingga baik dan buruknya pesantren terletak pada kelakuan para santrinya.
Santri dicetak dan dibimbing untuk menjadi penghafal Al-Qur’an, berilmu, pendakwah, dan mujahid. Dan untuk keberhasilan dakwah di masyarakat maka perlu target yang jelas, tidak sekadar khotbah lalu sudah.
Dari sekitar 280 juta jiwa penduduk Indonesia yang beragama Islam sekitar 85%, yang bisa baca Al-Qur’an 30%, yang menghafal dan mengetahui tafsirnya tak lebih dari 2% saja. Belum lagi kalau kita coba hitung berapa persentasi itu di lingkungan kita dalam satu rukun tetangga (RT).
Pendakwah harus bisa memetakan objek dakwah. Dari situ kita bisa mengukur hasil dakwah yang dilakukan. Tiap tahun itu ada berapa persen perkembangan dakwah kita? Jangan sampai terulang terus, kita kebakaran jenggot ketika terjadi serangan dari agama lain berupa pemurtadan dengan modus bantuan sosial.
Tugas dai yang pertama adalah membuat database masyarakat dari lingkungan yang menjadi objek dakwah. Mulai dari lingkungan RT yang kita jadikan ladang dakwah. Dakwah yang baik adalah yang terukur dan terstruktur.
Beliau mengatakan bahwa dengan mengamalkan ayat suci Al-Qur’an maka akan bisa menggerakkan dunia. Contohnya KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang mengamalkan Surat Al Maun, sehingga bisa mencerdaskan bangsa dengan mendirikan sekolah, mendirikan rumah sakit, mendirikan panti asuhan, dan sebagainya.
Ustaz Syafrudin tegaskan pentingnya database objek dakwah |
Ustaz Syafrudin menutup penyampaian beliau dengan mengutip QS. Ali 'Imran ayat 110, sebagai motivasi untuk melanjutkan estafet dakwah dalam masyarakat. Umat terbaik yang saling beramar makruf dan nahi munkar agar beriman kepada Allah.
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗوَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗمِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 110)
Semoga dengan nasihat dari Ustaz Syafrudin ini, para peserta mukhoyyam bisa mendapatkan semangat untuk lebih siap berdakwah di tengah masyarakat. Menjadi bekal mereka untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari pesantren.
Subhanallah, ternyata umat Islam yang bisa membaca Al-Qur-an baru 30% dari keseluruhan, ya. Masih terbuka peluang besar bagi para santri untuk berkontribusi dalam peningkatan melek baca Al-Qur'an. Semoga Allah selalu mudahkan.
BalasHapus