Cas Baterai Cinta, Asatizah dan Santriwati Kelas 3 MATQ Qoryatul Qur’an Komplek Jetis Masak Bersama Olahan Telur Sedekah Warga Jetis

Sabtu, 12 Oktober 2024, menjadi hari yang penuh kebersamaan di PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 07 Jetis. Seluruh santriwati kelas 3 Matiq dan Imtaq beserta asatizah melaksanakan acara masak-masak dan makan bersama.

Kegiatan seru dan menyenangkan ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah serta membangun rasa kasih sayang, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi adab dan peningkatan ilmu santriwati.

Komplek Jetis
Santriwati komplek Jetis masak bersama

Acara yang dilaksanakan di halaman gedung baru komplek ini dimulai pada pukul 15.00 WIB. Tidak hanya sebagai ajang berlatih memasak, tetapi juga sebagai bentuk aktivitas saling berbagi. Kebersamaan yang indah terjalin sebagai sarana mengecas baterai cinta.

Dengan adanya sedekah telur dari warga Jetis, santriwati diajak untuk mengolah makanan berbahan dasar telur seperti kwetiau dan seblak. Di sisi lain, para ustazah memasak martabak telur dan tela-tela yang kemudian dibagikan kepada seluruh santriwati.

Masak bersama
Hasil masakan bersama santri dan ustazah

Melalui kegiatan ini, nilai kebersamaan dan rasa kasih sayang, yang di PPTQ Qoryatul Qur’an biasa disebut sebagai baterai cinta, ditanamkan dalam setiap aktivitas dan langkah yang dijalankan melibatkan santri dan asatizah.

Acara berlanjut pada malam harinya, pukul 20.00 WIB, dengan sesi renungan yang dipimpin oleh Ustaz Imam Yoga Susilo selaku kepala komplek. Dalam renungan tersebut, Ustaz Imam menyampaikan pesan penting terkait tujuan hidup dan pandangan ke depan.

Beliau mengajak santriwati untuk merenungkan masa depan mereka serta memikirkan apa yang mereka inginkan setelah kematian. Menekankan pentingnya bersyukur atas kehadiran teman-teman yang mengajak ke jalan Allah dan bagaimana pilihan hidup harus selalu diarahkan kepada rida Allah.

“Apakah pilihanmu akan membawamu ke jalan Allah atau sebaliknya?” tanya beliau, mengingatkan santriwati agar selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Setelah renungan Ustaz Imam, dilanjutkan dengan pesan-pesan dari para ustazah yang tak kalah penting. Di antaranya, Ustazah Kanessa mengingatkan bahwa dunia terlalu penting untuk diabaikan, namun terlalu sepele jika dijadikan tujuan utama.

Ustazah Mala mengajak santriwati untuk tidak merasa insecure selama mereka berada di jalan Allah, serta menjaga syariat dan aurat. Ustazah Aisyah menyampaikan bahwa kesabaran adalah kunci untuk meraih apa yang diinginkan.

Ustazah Salamah mengajak untuk selalu mempertimbangkan rida Allah dalam setiap tindakan, sementara Ustazah Ratry menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap perbuatan.

Pesan haru datang dari Ustazah Aini yang menyebut pertemuan dengan santriwati sebagai hal terindah, seraya berharap ukhuwah ini akan terus terjaga hingga ke surga.

Sementara Ustazah Nasywa menutup dengan ajakan untuk terus menuntut ilmu dan menjaga aurat meskipun tantangan dan rasa bosan mungkin saja kerap menghampiri.

Rudi Habibie
Nobar film Rudi Habibie

Acara diakhiri dengan makan bersama dan menonton film Rudi Habibie, sebagai penutup yang menghangatkan suasana. Kegiatan ini berhasil menyatukan santriwati dan asatizah dalam bingkai kebersamaan, menciptakan momen kebersamaan yang penuh makna, cinta, dan harapan bagi masa depan yang lebih baik.

Kontributor: Ustazah Nafi Aritamala, Ustazah Ratry Fatmawati

Posting Komentar untuk "Cas Baterai Cinta, Asatizah dan Santriwati Kelas 3 MATQ Qoryatul Qur’an Komplek Jetis Masak Bersama Olahan Telur Sedekah Warga Jetis"