Setiap orang tua tentu merasa bangga ketika memiliki anak yang berprestasi, terutama di bidang agama. Kebanggaan itu semakin mendalam ketika melihat anak-anaknya berhasil menghafal Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang Allah mudahkan untuk dihafal sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an, “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).
Hal ini menjadi motivasi bagi santri dan siapa saja yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an, di mana setiap ayat yang dihafal bukan sekadar bacaan, melainkan amalan yang penuh berkah. Menghadirkan berkah dunia dan akhirat.
Pada hari Jumat, 25 Oktober 2024, bertempat di Balai Warga Dukuh Jetis, santri bernama Prihatin berhasil menuntaskan ziyadah hafalan Al-Qur'an 30 juz. Sebuah capaian yang layak diapresiasi.
Prihatin |
Santri kelas XII MATQ Qoryatul Qur’an ini menyetorkan hafalan juz terakhir, yakni juz 25, kepada penyimak hafalannya, Ustazah Aisyah Munawaroh. Capaian ini diraih setelah menempuh proses panjang selama 2 tahun 3 bulan dalam menghafal Al-Qur’an.
Prihatin merupakan putri dari pasangan Bapak Rokhim dan Ibu Hastuti asal Jlumbang, Ngreco, Weru, Sukoharjo, yang terlahir pada 5 Juni 2007. Prihatin memiliki cita-cita sebagai dai’yah nasional, agar dakwahnya bisa meluas.
Hobinya juga mendukung minatnya dalam dakwah, seperti membaca, menulis, menggambar, dan berkreasi. Meski berada di antara tuntutan belajar yang cukup padat, semangatnya dalam menghafal Al-Qur'an tidak pernah surut.
Usai menyelesaikan setoran hafalannya, Prihatin menyampaikan rasa syukur dan haru, “Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa menyelesaikan 30 juz.” Baginya, kesuksesan ini adalah hasil dari langkah-langkah kecil yang ia tempuh dengan penuh semangat dan tekad.
Kepada para santri lainnya, Prihatin berpesan, “Teruslah melangkah, tetap semangat karena kesuksesan datang kepada siapa yang bertindak.” Ia juga membagikan kiatnya dalam menghafal, yakni dengan memahami arti setiap ayat dan mengulangnya secara konsisten.
Prihatin juga memiliki quotes favorit yang selalu menjadi motivasi, “Tidak ada batas untuk apa yang dapat kamu capai jika kamu tidak peduli kepada siapa yang mendapatkan penghargaan.”
Tokoh idola yang ia kagumi adalah Ustaz Abdul Samad. Menurutnya, Ustaz Abdul Samad memiliki prinsip yang sangat kuat, “Milikilah satu kekuasaan untuk menolong agama Allah.” Prinsip ini menjadi inspirasi bagi Prihatin dalam perjalanan dakwah dan hafalannya.
Mencapai hafalan Al-Qur’an 30 juz bukanlah hal yang mudah, tetapi Prihatin membuktikan bahwa dengan tekad dan bimbingan yang baik, semua itu dapat diraih. Semoga ke depannya, Prihatin dapat mewujudkan cita-citanya menjadi dai’yah nasional.
Capaian Prihatin adalah sebuah contoh bahwa keberhasilan besar dimulai dari niat yang tulus dan kerja keras. Semoga ini menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus berjuang menggapai impian sebagai generasi penghafal Al-Qur’an yang bermanfaat bagi umat.
Kontributor: Ustazah Aisyah Munawaroh
Posting Komentar untuk "Prihatin, Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas XII Selesaikan Hafalan 30 Juz"