Senin, 14 Oktober 2024. Setelah melaksanakan Salat Asar dan dilanjut dengan zikir petang bersama, tepatnya pukul 16.00 WIB, seluruh santri MATQ Qoryatul Qur’an program Ta'jil mengikuti pembinaan bersama Direktur Operasional PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Hartanto, S.Pd.I.
Pada mukadimah, beliau menyampaikan, “Harapannya dengan diadakan majelis ilmu seperti ini tidak hanya menjadikan otak-otak kita penuh dengan ilmu-ilmu saja, tapi perlu adanya amalan dari ilmu yang sudah dipelajari tersebut.”
Iman para sahabat Nabi Muhammad ﷺ sangat kuat sekali. Bisa dibayangkan, peristiwa Isra Mikraj yang seolah tak masuk akal saka, mereka semua mengimani. Berbeda jauh dengan keimanan kita sekarang ini. “Jika kita dihadapkan dengan peristiwa tersebut akankah kita masih mempertahankan keimanan atau malahan kita murtad?”
Lebih lanjut, Ustaz Hartanto menegaskan, bahwa ilmu-ilmu yang berkenaan dengan iman harus dipelajari terlebih dahulu. Menjadi benteng diri, karena lawan dari iman itu adalah nafsu, yang ada dalam diri kita, yang setiap saat bisa melemahkan.
Santri Ta'jil ikuti pembinaan bersama Ustaz Hartanto |
Mempelajari ilmu-ilmu Allah tidak hanya cukup pada ayat-ayat Al-Qur’an saja, perlu juga mempelajari ayat-ayat kauniyah. Bertafakur, memikirkan betapa indahnya ciptaan Allah di alam ini, yang seyogianya menjadi pembelajaran bagi kita.
قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْۤ اَدْعُوْۤا اِلَى اللّٰهِ ۗ عَلٰى بَصِيْرَةٍ اَنَاۡ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ ۗ وَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَاۤ اَنَاۡ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf 12: Ayat 108)
Ustaz Hartanto memberi nasihat kepada para santri, di antara adalah, agar menjadi orang baik, meskipun berada di tempat yang tidak baik. Terlebih ketika berada di tempat yang baik, maka pastikan menjadi orang yang paling baik.
Dengan melakukan kebiasaan berbuat baik, maka akan dikenal sebagai orang baik. Berbuat baik akan menjadikan namamu baik, dan nama baik adalah sebuah doa. Dengan begitu, kebaikan yang kita lakukan akan kembali menjadi kebaikan bagi kita.
“Jadilah kalian sebagai orang yang selalu merasa diawasi oleh Allah, karena dengan demikian, maka kalian akan sulit untuk melakukan kemaksiatan,” pesan Ustaz Hartanto, agar santri memiliki sifat muraqabah.
Beliau juga menyampaikan bahwa permasalahan umat Islam sekarang adalah, banyak sekali yang memiliki ilmu tapi sedikit sekali yang mau mengamalkannya. Jika kita kurang amal, maka ilmu yang sudah kita dapat sedikit demi sedikit akan terkikis.
Selanjutnya, Ustaz Hartanto menyinggung penyebab Baitul Maqdis bisa terjajah. Penyebab itu adalah surutnya ketauhidan, lemahnya akidah, lemahnya ilmu, dan lemahnya persatuan. Terjangkit penyakit cinta dunia dan takut mati yang melemahkan semangat jihad. Jadi bukan karena musuh yang kuat atau banyak.
Beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menyongsong pembebasan Baitul Maqdis: (1) Penanaman Visi, melalui tadabbur Surat At Tin dan surat makkiyah lainnya, mempelajari kisah-kisah para Nabi, mempelajari keutamaan Bumi Syam, mempelajari tentang Baitul Maqdis, mempelajari tentang Masjidil Aqsa, dan belajar dari perjalanan Isra Mikraj. Kemudian (2) Penanaman Misi Futuhat dan (3) Konsolidasi Umat, dengan hijrah, persatuan umat, dan stabilisasi negara.
Reporter: Ustaz Salman Al Hawari
Posting Komentar untuk "Pembinaan Kepengasuhan PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Jonggring Saloka bersama Ustaz Hartanto dengan Tema Pembebasan Baitul Maqdis"