Resensi Buku “Sekeping Cokelat dari Gontor” Karya Edithya Miranti dkk: Suka-Duka Santri di Pesantren

Oleh: Nurfaizza Donna Ayushita
Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas XII A Komplek Jetis

Dalam dunia pesantren pasti memiliki banyak kisah yang berkesan. Saat bersama teman, lalu tentang bagaimana dihukum ketika di pesantren. Namun intinya, dalam mengajarkan kepada santri, agar mereka lebih bertanggung jawab. Sehingga hukuman yang diberikan lebih bersifat edukatif daripada bersifat manipulatif.

Nurfaizza Donna Ayushita
Nurfaizza Donna Ayushita sedang membaca buku Sekeping Cokelat dari Gontor

Buku Sekeping Cokelat dari Gontor ini adalah salah satu dari sekian banyak tulisan yang dimiliki oleh para alumni Gontor. Buku ini bisa memberikan wawasan dan wacana baru bagi pembaca dalam kehidupannya.

  • Judul Buku: Sekeping Cokelat dari Gontor
  • Penulis: Edithya Miranti dkk.
  • Penerbit: Gazza Media
  • Cetakan: Pertama
  • Tahun Terbit: 2022
  • ISBN: 978-602-8735-74-2
  • Tebal Buku: 128 halaman
  • Ukuran Buku: 14 x 21 cm

Dalam buku ini tidak hanya menemukan satu penulis saja, akan tetapi ada 18 penulis dari alumni Gontor yang ikut serta dalam menulis buku ini. Salah satunya adalah Edithya Miranti, jurnalis Majalah Gontor dan Gontornews.com serta editor portal Nahyez Menulis.

Berisi banyak sekali macam-macam kisah yang terjadi di Pondok Pesantren Gontor yang dialami oleh para alumninya. Terdapat 12 judul dan penulis yang berbeda-beda. Sesuai dengan yang para penulis rasakan saat berada di Pondok Pesantren Gontor putri.

Beberapa kutipan yang ada di dalamnya, di antaranya yaitu, “Pendidikan adalah pelajaran, penugasan, pelatihan, pembiasaan, pengawalan, dan uswatun hasanah.” (hal. 40) dan, “Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja.” (hal. 53)

Kemudian di halaman lain, ada yang cukup menarik, yakni, “Jangan hanya mengenali kebenaran dari orangnya, tetapi kenali kebenaran itu sendiri, niscaya akan kamu kenali pula orangnya.” (hal. 83)

Kelebihan buku ini adalah mudah diresapi karena bahasa yang mudah untuk dibaca. Meskipun di dalamnya ada yang menggunakan bahasa Arab, namun mereka menambahkan arti terjemahan dalam tanda kurung. Selain itu, juga cover buku yang menarik untuk dilihat.

Sekeping Cokelat dari Gontor
Sampul buku Sekeping Cokelat dari Gontor

Nah, buku ini sangat cocok dibaca untuk kalangan pemuda-pemudi, agar mereka tahu keseharian di pondok pesantren dengan kenangan-kenangan yang tak terlupakan, karena ada hikmah di dalamnya. Pembaca awam bisa turut merasakan bagaimana hidup di pesantren.

Manfaat untuk santri kalau membaca buku ini tentu ada, karena pada setiap kisah di dalamnya mengandung hikmah dan pelajaran. Ada juga yang berisi untuk menghibur pembaca, karena ada yang bikin ketawa. Ada juga yang sedih atau kecewa. Namun tetap ada hikmahnya di balik semua kisah tersebut.

Mungkin saya dan teman-teman saya selaku santri dari PPTQ Qoryatul Qur’an juga boleh untuk membuat buku dengan cara menulis kisah-kisah yang pernah kami alami semenjak berada di pesantren ini. Tentu saja dengan menambahkan hikmah dalam buku nantinya. :)

Posting Komentar untuk "Resensi Buku “Sekeping Cokelat dari Gontor” Karya Edithya Miranti dkk: Suka-Duka Santri di Pesantren"