Pembukaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Asemlegi Gabeng

PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 06 Asemlegi Gabeng melaksanakan kegiatan pembukaan peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ pada hari Ahad, 15 September 2024 bakda Salat Isya untuk memperingati dan menyemarakkan hari lahir Nabi, serta mengenalkan kepada santri sejarah kehidupan Nabi Muhammad ﷺ.

Acara dihadiri oleh Kepala Komplek 06 Asemlegi Gabeng Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I, Wakil Kepala Komplek Ustaz Faris Ahmad, Lc., M.Pd, dan beberapa pengasuh serta asatizah komplek. Berkumpul segenap santri putri MTsTQ Qoryatul Qur’an untuk mengikuti acara malam hari ini.

Khataman
Santri khataman untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad

Acara berlangsung dengan lancar dari pembukaan, lanjut khataman Al-Qur’an bersama, kemudian peresmian acara Maulid Nabi, nasihat dan tausiah, doa bersama, hingga penutup. Hadirin mengikuti dengan antusias dan penuh semangat.

Ustaz Luthfi Zubaidi menyampaikan dua buah kisah tentang Maulid Nabi. Kisah pertama adalah terkait adanya sebuah tradisi di Lebanon di mana setiap Maulid Nabi ada acara yang salah satunya yakni penembakan peluru ke langit.

Pada suatu perayaan, tidak disangka, peluru yang ditembakkan ke langit tersebut tidak sengaja mengenai gadis kecil dari keluarga kecil nasrani yang tinggal di sana. Hingga kini Lebanon menjadi kota yang memiliki mayoritas penduduk nasrani.

Gadis kecil itu dibawa ke rumah sakit sekitar dan ternyata rumah sakit tersebut tidak bisa menangani luka yang diderita di bagian kepalanya karena terlalu parah dan harus dirujuk ke rumah sakit di Amerika Serikat. Sesampai di rumah sakit, sang dokter mengatakan bahwa gadis kecil ini tidak bisa diselamatkan karena dalam keadaan kritis.

Kisah Nabi
Ustaz Luthfi menceritakan 2 kisah tentang Nabi Muhammad

Saat itulah ibunya menangis sambil mengatakan, “Wahai Muhammad! Wahai Muhammad! Di mana engkau yang mengaku nabi dan utusan Tuhan ini? Anak kecil ini adalah korban dari umatmu, ini adalah korban dari umatmu.”

Beberapa saat setelah itu, dokter mengatakan bahwa sang ibu diizinkan untuk melihat kondisi anaknya untuk terakhir kali sebelum dia mengembuskan napas terakhirnya atau meninggal.

Ketika sang ibu masuk, ibu itu terkejut karena sang anak sedang terduduk dalam kondisi yang sehat. Anak gadis tersebut mengatakan, “Ibu, tutup pintu itu, tutup pintu itu, jangan biarkan dia keluar!”

Di sisi lain, sang ibu tidak melihat siapa pun di ruangan itu kecuali dirinya dan si anak gadis. Ternyata yang dilihat gadis tersebut adalah nabi Muhammad ﷺ. Beliaulah yang menyelamatkan si bocah dari kematiannya atas izin Allah ﷻ.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِىْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًاۗبَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS Ali 'Imran : 169)

Cerita kedua yang dikisahkan oleh Ustaz Luthfi adalah tentang salah satu syaikh yang hidup pada masa Nabi, yang selalu menimba ilmu. Suatu malam, ada kejadian ketika beliau menelaah ilmu, salah satu penerangnya jatuh dan mengenai matanya sehingga membuat beliau buta.

Suatu hari, syaikh itu bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad ﷺ, dan bertanya, Kenapa matamu, wahai Syaikh? Lalu sang syaikh menjelaskan kejadian hari itu. Rasul mengusap mata sang syaikh, dan atas izin Allah, Syaikh tersebut bisa melihat kembali.

Selanjutnya, nasihat dari Ustaz Faris Ahmad. Beliau mengajak santri untuk memperbanyak selawat. “Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca selawat kepadaku,” kata Ustaz menukil sebuah hadis.

Ustaz Faris
Ustaz Faris ajak santri perbanyak baca selawat

Ustaz Faris menganjurkan memperbanyak berselawat kepada Nabi Muhammad ﷺ setiap harinya dan minimal melantunkan selawat di penghujung salat kita. “Pahami setiap apa yang kita lafalkan di setiap salat kita,” saran beliau.

Ustaz Faris juga mengajak santri untuk selalu menyampaikan dan mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang berjasa di dalam hidup kita, termasuk di antaranya adalah orang tua, guru, sahabat, dan lainnya.

Sejarah Maulid Nabi diceritakan kembali, diingatkan kembali dan mengenal kembali sosok Rasulullah ﷺ. “Kita lebih mudah mencintai mereka yang kita kenal dengan baik pribadinya. Kenalilah lebih dalam kepribadian, karakter, dan keteladanan pada diri Rasulullah ﷺ,” pungkas beliau.

Kontributor: Ustazah Haura, Ustazah Sefiyana

Posting Komentar untuk "Pembukaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Asemlegi Gabeng"