Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada umat Islam, dan Dia telah berjanji untuk menjaga keasliannya hingga akhir zaman. Kehendak Allah dalam menjaga keaslian Al-Qur’an terlihat melalui para penghafal Al-Qur’an yang tersebar di seluruh penjuru dunia, termasuk di pesantren-pesantren di Indonesia.
Salah satu pesantren berbasis tahfizh yang turut berikhtiar mencetak para penghafal Al-Qur’an adalah PPTQ Qoryatul Qur’an yang berlokasi di Kecamatan Weru. Sudah banyak melahirkan santri hafizh. Di antara yang baru saja selesai ziyadah 30 juz adalah Nurfaizza Donna Ayushita.
Nurfaizza Donna Ayushita, atau yang akrab disapa Izza, adalah santri MATQ Qoryatul Qur'an kelas XII Matiq A, yang menempati asrama Komplek 07 Jetis Krajan. Izza berasal dari Mlangsen, Blora.
Nurfaizza Donna Ayushita |
Remaja ini merupakan putri dari Bapak Dono Tri Purwanto dan Ibu Neni Arisnawati. Terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara, lahir pada 19 Februari 2007. Selesai hafalan 30 juz tentu menjadi kado manis buat kedua orang tuanya.
Perjalanan hafalan Izza dimulai dengan penuh ketekunan dan disiplin. Dalam waktu dua tahun lebih dua bulan, Izza berhasil menamatkan hafalan Al-Quran, dengan setoran juz terakhir, yaitu Juz 24.
Juz 24 sukses disetorkannya pada hari Jumat, 27 September 2024 di Masjid Al Hikmah Jetis Krajan. Setoran terakhirnya ini disimak oleh Ustazah Nafi Aritamala yang menjadi saksi atas pencapaian bersejarah baginya ini.
Menurut Izza, menyelesaikan hafalan Al-Quran merupakan impian besar yang diwujudkan dengan penuh perjuangan. Ia menyampaikan rasa syukur yang mendalam, “Alhamdulillah, saya telah menyelesaikan hafalan saya.”
Izza juga memberikan pesan kepada teman-temannya untuk tetap semangat dalam murajaah dan menjaga istikamah dalam menghafal. Ada pun kiatnya dalam menghafal adalah dengan membaca berulang-ulang hingga dapat dihafalkan dengan baik.
Sebagai seorang santri yang memiliki cita-cita menjadi penulis, Izza menyadari pentingnya menyalurkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Islam melalui tulisan. Menjadi penulis adalah salah satu bentuk dakwah bil kalam, terutama di era media digital saat ini.
Melalui tulisan, Izza berharap kelak bisa memberikan pengaruh positif dan menyebarkan ilmu kepada generasi muda. Menulis, menurut Izza, adalah bentuk ibadah yang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja, apalagi mengingat besarnya pengaruh media digital di era sekarang.
Cita-citanya ini juga didorong oleh hobinya yang gemar membaca dan menulis, di mana ia merasa bahwa menulis adalah sarana untuk menginspirasi banyak orang. Semoga Allah mudahkan jalan ini baginya.
Izza memiliki tokoh idola yang juga menjadi inspirasinya, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Baginya, sosok Hamzah adalah sosok yang gagah dan pemberani, mencerminkan seorang muslim yang tangguh dan teguh dalam mempertahankan kebenaran.
Tak heran, dalam perjuangan hafalannya, Izza memegang teguh quotes favoritnya, “Hari ini dan seterusnya menentukan masa depan,” yang mengingatkannya untuk selalu memandang setiap usaha hari ini sebagai pijakan penentu masa depan.
Hafalan Al-Qur’an ini semoga menjadi awal dari perjalanan besar lainnya dalam mengukir masa depan sebagai penulis yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Izza bertekad untuk terus semangat murajaah dan istikamah.
Kontributor: Ustazah Nafi Aritamala
Posting Komentar untuk "Nurfaizza Donna Ayushita, Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas XII Matiq A Selesaikan Hafalan 30 Juz"