Ahad, 1 Agustus 2024, segenap santri kelas 8 MTsTQ Qoryatul Qur’an putri mendapatkan siraman semangat motivasi dari Kepala Komplek Asemlegi Gabeng Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I, sesaat setelah Salat Isya.
Acara yang diadakan untuk mengupayakan santriwati mendapatkan motivasi agar lebih bersemangat mondok dan menyadari pentingnya tinggal di pondok pesantren. Menyegarkan kembali ghirah setelah perpulangan selama sehari.
Motivasi ditumbuhkan melalui penjelasan tentang keuntungan masuk pondok, dampak negatif tidak masuk pondok, dan besarnya rasa cinta, pengorbanan, serta jerih payah orang tua untuk anak-anaknya.
Kegiatan ini berlangsung disertai antusiasme dan besarnya perhatian santri terhadap apa yang di sampaikan Ustaz Luthfi Zubaidi. Acara ini dimulai dengan brainstorming oleh seluruh peserta dengan mengungkapkan argumen masing-masing tentang keuntungan masuk pondok pesantren.
Brainstorming adalah teknik untuk mengumpulkan gagasan dan mencari solusi dari suatu masalah dengan cara yang kreatif dan spontan. Teknik ini biasa digunakan untuk memecahkan masalah dan menggali pemikiran yang mungkin tak terungkap sebelumnya.
Ustaz Luthfi memotivasi santri untuk semangat mondok |
Ustaz Luthfi kemudian menyimpulkan dan menjelaskan keuntungan masuk pondok pesantren di antaranya adalah terhindar dari pergaulan bebas, bisa menjaga puasa senin kamis, dan bisa belajar hidup mandiri.
Kemudian dampak negatif ketika kita tidak masuk pondok adalah banyaknya kasus hamil di luar nikah, mudahnya terkena HIV, seks bebas, kecanduan narkotika, dan lain sebagainya. Semua kemungkinan buruk itu mengintai ketika kita tak ada kontrol di luar sana.
Dilanjutkan dengan penjelasan tentang besarnya rasa cinta, pengorbanan, juga jerih payah orang tua untuk anak-anaknya. Seorang ibu memberikan segalanya tak mengharap kembali dari anaknya, mengandung dengan susah payah, melahirkan dengan rasa sakit yang luar biasa, menyusui, dan merawat dengan penuh rasa cinta yang tak terhenti.
Kemudian sosok seorang ayah yang berusaha keras namun tidak menunjukkan bebannya kepada keluarga, apalagi kepada anak, yang selalu berusaha melindungi dan memberi nafkah dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Seorang ayah akan selalu berkata bahwa semuanya baik-baik saja, namun dalam pikirannya penuh beban tanggung jawab memikirkan biaya untuk keluarga. Merasa serba salah ketika istri dan ibu bertengkar. Tak sedikit yang merasa stres karena beban pekerjaan.
Ustaz Luthfi Zubaidi menyampaikan bahwa orang tua memasukkan anaknya ke pondok pesantren bukan karena benci, melainkan untuk meringankan beban kedua orang tua ketika hari penimbangan dan pertanggungjawaban kelak. Kedua orang tua juga menahan diri agar bisa berjauhan dengan anak yang sedang mondok.
Sesi penjelasan terkait orang tua ini disambut dengan derai air mata haru, menunjukkan betapa mereka memahami dan menghayati apa yang Ustaz Luthfi sampaikan. Usai materi diberikan kemudian ditutup dengan doa untuk kedua orang tua yang diamini seluruh peserta.
Kontributor: Ustazah Sefiyana, Ustazah Ira Hidayati
Posting Komentar untuk "Santri Kelas 8 MTsTQ Qoryatul Qur’an Putri Ikuti Kajian Motivasi Mondok bersama Ustaz Luthfi Zubaidi"