Pak BS menyambut kedatangan Tim QQ Peduli dengan ramah. Setelah bersalaman, tim mengambil duduk di dekat lelaki paruh baya yang duduk dengan berkalung sarung itu. “Sedang bersantai, Pak?” bertanya salah satu anggota tim.
“Ini, Mas, lagi nunggu waktu Asar,” jawab beliau. Anggota tim yang lain segera menyahut bertanya, “Masih rutin salat jemaah ke masjid, ya, Pak?” Si bapak menjawab sambil mengangguk cepat, “Alhamdulillah, Mas, meski perlahan-lahan, saya masih bisa jalan ke masjid.”
Pak BS adalah salah satu penerima manfaat dari santunan rutin QQ Peduli, yang tinggal di salah satu dukuh di Desa Ngreco. Kondisi beliau terkena stroke, anggota tubuh tidak berfungsi sempurna, bahkan untuk berjalan terkadang harus menggunakan tongkat.
“Alhamdulillah, saya juga sudah bisa azan, Mas. Saya kalau Subuh juga terbiasa berangkat paling awal di masjid,” begitu beliau bercerita. Masjid adalah tempatnya mendekatkan diri pada Allah semenjak menderita sakit dan harus menelan kepahitan ditinggalkan sang istri karena tak mampu menafkahi lagi.
Santunan untuk Pak BS memberi dukungan untuk bersabar dalam ujian |
Pak BS semasa sehat dulunya adalah seorang perantau yang berjualan di luar Jawa. Secara ekonomi, dulu beliau termasuk sudah cukup mampu. Namun, Allah mengujinya dengan penyakit yang membuatnya tak lagi mampu bekerja. Harta habis untuk berobat dan istri meninggalkannya.
Kini, Pak BS kembali ke kampung halaman dan terpaksa tinggal menumpang di rumah saudaranya, yang secara ekonomi jauh dari mampu. Sempat meratapi nasib, tapi kini beliau sudah berusaha menerima takdir dari Allah.
“Yang saya syukuri dari ujian ini, saya merasa bisa lebih dekat pada Allah,” kata beliau suatu kali, pernah berbincang dengan Tim QQ Peduli. “Saat saya sehat dan punya harta, saya lalai tidak melaksanakan salat. Mungkin ini teguran Allah, saat saya merasa sebatang kara, saya merasa butuh Allah dan mulai rajin salat 5 waktu di masjid.”
Pak BS juga turut membantu mengajari ngaji anak-anak TPA di masjid semampu beliau. Masjid yang berada tak jauh di sebelah belakang rumah saudara yang ditumpangi ini, merupakan salah satu masjid binaan PPTQ Qoryatul Qur’an.
QQ Peduli hadir untuk beliau, sekadar memberikan support agar bisa menjalani ujian sakit dengan kesabaran. Tetap istikamah mendekatkan diri pada Allah dengan beribadah di masjid.
“Kami turut bersimpati dengan apa yang panjenengan alami, semoga Allah mengaruniakan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran kepada panjenengan,” kata Tim QQ Peduli. “Insyaallah semua ini ada hikmahnya. Mungkin salah satunya, dengan keinginan Bapak untuk selalu istikamah salat di masjid.”
Bantuan berupa santunan rutin setiap bulan yang diserahkan QQ Peduli, barangkali hanya sekadarnya saja. Namun, harapannya, yang tak seberapa itu bisa sedikit meringankan beban Pak BS, dan menjadi bentuk dukungan moril pada beliau.
Pak BS sangat berterima kasih atas bantuan tersebut. Beliau turut mendoakan kebaikan untuk PPTQ Qoryatul Qur’an dan seluruh donatur QQ Peduli, agar senantiasa diberi kesehatan, kelapangan rezeki, dan keberkahan dalam kehidupan.
Selain mendatangi Pak BS, Tim QQ Peduli juga menyerahkan santunan rutin bulanan ke penerima manfaat dari kalangan duafa dan disabilitas lainnya. Menyampaikan amanah dari para muhsinin yang menitipkan infak sedekah melalui unit sosial PPTQ Qoryatul Qur’an ini.
Dokumentasi santunan QQ Peduli bulan Agustus 2024 |
Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh himpunan infak donasi dari kaum muslimin yang memercayakan dananya melalui QQ Peduli. Baik yang menyerahkan infak langsung kepada tim, atau pun melalui program kencleng sedekah yang sudah berjalan sekian lama.
Termasuk juga kencleng sedekah yang diserahkan oleh para wali santri yang putra-putrinya mondok di PPTQ Qoryatul Qur’an. Semua itu untuk mendukung program sosial QQ Peduli, sebagai usaha menebarkan kebaikan, turut mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Atas nama PPTQ Qoryatul Qur’an atau khususnya unit QQ Peduli, kami ucapkan jazakumullaha khairan katsiran atas kepercayaan para muhsinin yang menyalurkan infak dan sedekah melalui QQ Peduli. Semoga Allah mencatat sebagai amal saleh yang pahalanya mengantarkan ke surga dengan keridaan-Nya. Aamiin.
Amiin, MasyaAllah, ujian hidup itu mungkin bentuk cinta Allah kepada hammbanya. Terimakasih orang-orang baik
BalasHapusYa Allah, terharu bacanya. Semoga beliau bisa pulih seperti sedia kala dan semakin semangat dalam salat berjamaah di masjid serta ngajar ngaji. Bener2 bisa husnuzhon dan memaknai tiap ujian yg diberikan.
BalasHapus