Senin pagi, 26 Agustus 2024. Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an putri didampingi para ustazah, mengikuti kegiatan apel pagi dan morning spirit pekanan bersama Kepala Komplek Asemlegi Gabeng, Ustadz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I.
Pada kesempatan apel yang dimulai pukul 07.00 WIB ini, Ustaz Luthfi berkenan menyampaikan taujih singkat sebagai bahan renungan bagi para santri. Beliau mengawali dengan mengatakan bahwa energi yang diperlukan oleh fisik kita adalah makanan.
Makanan yang dikonsumsi tersebut masuk ke tubuh kita, pencernaan mengolahnya. Zat makanan yang dibutuhkan tubuh akan dimanfaatkan, sisanya dikeluarkan dari tubuh. Sisa makanan itu jika ditahan untuk terus berada di dalam tubuh maka akan menyebabkan sakit.
Ustaz Luthfi sampaikan taujih untuk para santri MTsTQ Qoryatul Qur'an |
Ustaz Luthfi lantas bercerita. Kali ini tentang seorang prajurit yang ingin menyeberangi sungai. Dia merasa ragu apakah sungai ini bisa dilewati. Kebetulan ada anak kecil yang kemudian ditanyainya. Anak kecil itu menjawab, bahwa sungai ini bisa dilewati.
Keraguan prajurit itu pun hilang, lantas perlahan-lahan ia bergerak menyeberang sungai dengan menunggang kudanya. Namun, prajurit tersebut tidak berhasil, arus terlalu deras dan dasar sungai cukup dalam. Untung sang prajurit bisa berenang ke tepian menyelamatkan diri.
Prajurit tersebut kembali pada si anak kecil dengan jengkel, melabraknya dengan berkata, “Mengapa kau mengatakan bahwa sungai ini bisa diseberangi? Apa kau tidak tahu bahwa sungai ini deras dan dalam?”
Tanpa merasa bersalah, anak kecil itu menanggapi dengan berkata, “Memang bisa diseberangi, Paman. Saya sering melihat bebek yang kakinya lebih kecil dari kuda saja bisa menyeberangi apalagi Paman yang lebih tinggi.”
Pelajaran yang dapat diambil adalah, bahwa tidak semua orang yang kita tanya, memiliki jawaban dengan tepat. Bahkan cenderung pada asumsinya masing-masing. Maka, jika ingin bertanya, jangan hanya pada satu orang saja.
Kesuksesan kita bisa sangat terpengaruh oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Jika dikerucutkan, maka lihatlah lima orang terdekat kita, mereka akan berpengaruh 10 tahun ke depan kita jadi seperti apa.
Ustaz Luthfi mengingatkan santri agar berhati-hatilah dengan teman yang toxic, yang jika berbicara isinya hanya keluhan. Teman toxic jarang memiliki perasaan empati dan simpati terhadap orang lain.
Teman seperti ini, sering menyalahkan keadaan, menghakimi teman yang terkena musibah, atau bahkan meremehkan masalah orang lain. Ciri-ciri orang toxic adalah tidak konsisten. Maka harus hati-hati agar tidak terkena pengaruh buruk darinya.
Kontributor: Ustazah Sefiyana Rahmawati, Ustazah Fairuza
Posting Komentar untuk "Apel Pagi MTsTQ Qoryatul Qur’an Putri, Morning Spirit bersama Ustaz Luthfi Zubaidi: Kisah Prajurit Menyeberang Sungai"