Semarak memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, para santri MTsTQ Qoryatul Qur’an putri komplek Gabeng menunjukkan kreativitas dengan menggelar karnaval menampilkan beragam kostum kreasi mereka. Bahkan Kepala Komplek Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I berkenan mengenakan kostum hasil karya para santri.
Ustaz Luthfi dengan bangga mengenakan kostum hasil kreativitas santriwati MTsTQ Qoryatul Qur'an |
Otak-atik, kegiatan karnaval ini mereka namai CILOK, singkatan dari Creative Indonesiaku Lejitkan Orbit Kreasimu. Berada paling depan saat pawai adalah peserta yang mengendarai sepeda yang sudah dimodifikasi menyerupai sepeda pedagang cilok.
Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur'an menjajal sepeda hias buah karya santri |
Start dari komplek Asemlegi Gabeng, tepatnya pada hari Ahad, 18 Agustus 2024 pukul 08.00 WIB, iring-iringan santri melakukan pawai menuju ke komplek Pucung, asrama para santriwati MATQ Qoryatul Qur’an kelas 1 dan 2. Sebagian tanpa malu-malu mengenakan pakaian adat yang mereka buat sendiri. Sungguh kreatif!
Santri mengenakan pakaian adat hasil kreativitas mereka |
Tujuan kegiatan untuk ini adalah untuk menyemarakkan HUT RI yang ke-79 sekaligus mengenang jasa para pejuang Islam dalam mengusir penjajah dan melanjutkan estafet para ulama untuk diteruskan dengan mengisi kemerdekaan ini.
Setibanya iring-iringan santriwati dan asatizah di komplek Pucung, sambutan hangat para santriwati unit MA telah menanti. Selanjutnya seluruh peserta karnaval ditempatkan di pendapa komplek sekaligus untuk istirahat sejenak.
Kostum kreatif karya santri |
Ustaz Luthfi Zubaidi mewakili mengucapkan kulanuwun kepada Kepala Komplek Pucung dan ucapan terima kasih atas sambutan yang luar biasa. Beliau juga mengenalkan pakaian-pakaian adat kreasi santri MTs kepada para peserta yang hadir.
Kepala Komplek Pucung Ustaz Nasrudin menyambut dengan gembira kedatangan rombongan santriwati komplek Asemlegi Gabeng. Beliau lantas mengingatkan bahwa 79 tahun yang lalu Allah telah memberikan anugerah terindah kepada bangsa Indonesia yakni dibebaskan dari penjajahan.
Majelis di komplek Pucung |
Kemerdekaan itu tak lepas dari para pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan. Mayoritas pejuang tersebut adalah kaum muslimin, yang berasal dari pesantren. Oleh karena itu, kita harus bangga, karena dari perjuangan mereka kita bisa merasakan kemerdekaan hingga saat ini. Bangga karena kita mewarisi darah para pejuang kemerdekaan.
Setiap kita menemui hari kemerdekaan, tugas kita adalah melanjutkan apa yang telah diwariskan oleh pendahulu kita. Kita warisi nilai-nilai ulama, nilai-nilai kebaikan, berjuang sampai titik keringat bahkan darah terakhir untuk terus berbuat baik.
Acara dilanjutkan dengan pemberian buah tangan dari Kepala Komplek Asemlegi kepada Kepala Komplek Pucung sebagai ucapan terima kasih atas segala yang sudah dipersiapkannya dalam menyambut kedatangan peserta karnaval.
Penyerahan kenang-kenangan dari komplek Asemlegi untuk Pucung |
Selanjutnya, ada penampilan dari kelompok santri MTsTQ Qoryatul Qur’an berupa yel-yel yang sudah dipersiapkan, sekaligus menutup kegiatan yang dilaksanakan di komplek Pucung ini. Rombongan berpamitan untuk melanjutkan pawai.
Pawai dilanjutkan dengan perjalanan melewati komplek Babadan, asrama para mahasantri putri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an. Setelah itu, perjalanan pulang kembali ke komplek Asemlegi Gabeng dengan rute melewati depan Masjid Al Abror Weru.
Kontributor: Ustazah Siti Fatimah, Ustazah Haura Nur Isnaini
Lucu lho hasil karya mereka
BalasHapusBisa dikompetisikan supaya makin meriah
Senang sekali karena meski mondok tetap tunjukkan semangat kebangsaan yang selalu terjaga
Masya Allah, saling support nih, semua warga sekolah terlibat, siswa berkreasi, guru ikut membanggakan hasil kreasi siswa dengan mengenakannya sebagai kostum karnival.
BalasHapusPesantren asik, ga kalah kreatif
Masya Allah meriah namun tetap santun. Lihat para santri yg tetap tampil syar'i namun tidak menghalangi kreativitas mereka. Keren..
BalasHapusMeriah sekali acaranya, para santrinya kreatif menamainya dengan CILOK. Memang perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran pesantren ya. Ada yel-yel menambah semaraknya acara.
BalasHapuswow seru ya acaranya, pakaian adatnya kreatif banget tuh, tahun ini ga ada pawai budaya di lingkungan ku, mungkin tahun depan ada lagi
BalasHapusKereeenn..ngeliat hasil kreativitas para santri disini masya Allah. Sesuai dengan tema CILOK-nya. Singkatan Creative Indonesiaku Lejitkan Orbit Kreasimu emang pas untuk even ini.
BalasHapusKreatifnya ya karya mereka untuk memeriahkan kemerdekaan Ri. Paling seru nih kalau ada karnaval atau pawai budaya seperti ini
BalasHapus