Ustaz Ahmad Wahyono: Menjadi Ibadurrahman yang Jauh dari Kesombongan

Kita adalah makhluk ciptaan Allah, segala yang kita nikmati adalah pemberian-Nya. Sebanyak apa pun harta kita adalah titipan. Bahkan diri kita sendiri ini bukanlah milik kita, tapi milik Allah. Maka marilah kita menjadi hamba pilihan-Nya yang disayanginya, menjadi Ibadurahman.

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS Al-Furqan : 63)

Ibadurrahman adalah hamba yang penuh dengan ketawadukan. Yang berjalan di muka bumi dengan ramah dan lemah lembut, tidak berpura-pura dalam gaya berjalannya dan tidak dengan kesombongan. Makna rendah hati pada ayat ini adalah ketenangan dan kewibawaan.

Ibadurahman
Ustaz Ahmad Wahyono mengajak jemaah menjadi Ibadurrahman

Ibadurrahman itu menyadari betul bahwa dirinya adalah hamba Allah, apapun yang ada padanya adalah pemberian-Nya. Bukan malah sebaliknya, ada yang lebih parah: orang yang kondisinya miskin tapi sombong tak mau menyembah Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الشَّيْخُ الزَّانِي وَالْعَائِلُ الْمَزْهُوُّ وَالْإِمَامُ الْكَذَّابُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: “Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, yaitu (1) Seorang yang sudah tua berzina, (2) Orang miskin namun sombong, dan (3) Pemimpin yang pendusta.” (HR an-Nasa'i)

Hadis di atas menyebut bahwa hamba yang hidup dalam kondisi miskin dan memiliki sifat sombong maka tak akan Allah ajak bicara di hari kiamat. Tak dipandang Allah sama sekali. Alangkah malangnya jika sampai bernasib demikian.

Ini menunjukkan bahwa Allah ﷻ tidak menyukai kesombongan dalam bentuk apa pun, baik sikap, ucapan, maupun perbuatan. Sekaya apa pun seseorang, ia tidak mampu mengendalikan segalanya dan tetap bergantung kepada-Nya.

Allah ﷻ sangat senang kepada seorang hamba yang taat dan selalu meminta segala sesuatu kepada-Nya. Setiap permohonan akan dipenuhi dengan cara-Nya sendiri. Namun, jika orang miskin enggan berdoa, maka itulah pertanda kesombongan. Sekiranya pun berdoa, tidak sepenuh hati bahkan mengatakan “Ya Allah, berikanlah aku, jika Engkau mau.”

Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng, pada 4 Agustus 2024 disampaikan oleh Ustaz KH. Ahmad Wahyono, S.Ag (pimpinan Baznas Sukoharjo)

2 komentar untuk "Ustaz Ahmad Wahyono: Menjadi Ibadurrahman yang Jauh dari Kesombongan"

  1. masyaAllah, kalau merenungkan kembali arti ibadurrahman ini jadi merasa bahwa kasih sayang Allah untuk hambaNya bener2 ngga terbatas

    BalasHapus
  2. Enggak bisa dimungkiri, namanya manusia kadang ada sisi pengin mengabarkan ke semua orang terkait apa yang dipunya. Tapi, manusia juga dikasih kendali untuk menjaga hati agar enggak sombong. Pada akhirnya, apa yang disombongkan pun akan musnah juga. Semoga kita jadi pribadi yang Ibadurrahman

    BalasHapus