Kamis, 1 Agustus 2024. Boyongan santri Ta’jil angkatan ke-2 dari komplek Kauman ke komplek Jonggring Saloka. Diantar langsung oleh Kepala Komplek Kauman Ustaz Edi Casedi, S.Pd.I, M.P.I bersama asatiz yang lainnya, yakni Ustaz Surya Kurniawan, Ustaz Yusuf Nasrudin, Ustaz Muhammad Rosyid, dan Ustaz Nazaruddin.
Sementara pihak tuan rumah, hadir Kepala Komplek Jonggring Saloka Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc.,M.H dan segenap asatiz komplek yaitu Ustaz Salman Al Farisi, Ustaz Khoiruddin, Ustaz Husain Khoirudin, Ustaz Umar Al Faruq, Ustaz Syahputra, Ustaz Husain dan Ustaz Alif.
Serah-terima santri Ta'jil ke komplek Jonggring Saloka |
Untuk diketahui, bahwa program Ta'jil (Taqwiyatul ulum lil ajyalil ulama) adalah program akselerasi untuk santri kelas 10 MATQ Qoryatul Qur’an yang diseleksi atau dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan yang lebih di akademiknya.
Dalam sambutan, Ustaz Edi Casedi menyebutkan bahwa tradisi para ulama dan kyai dahulu di antaranya adalah menitipkan kepengasuhan dan pendidikan santrinya kepada kyai lain sebagai sarana penggemblengan yang lebih karena biasanya sebagai orang tua tidak tega apabila harus memforsir lebih pada anak kandungnya.
Kebiasaan itu juga merupakan lanjutan pendidikan dan kepengasuhan dan sebagai sarana mempererat silaturahmi antar pondok. Dalam hal ini konteksnya adalah santri Ta’jil diserahkan agar digembleng dan dibina di komplek Jonggring Saloka di bawah kepengasuhan Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.
Ustaz Edi Casedi memasrahkan santri Ta'jil |
Kemudian diharapkan nanti setelah digembleng, para santri bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di Ma’had Aly maupun ke jenjang yang lain. Setelahnya, bisa kembali pulang ke rumah pertama yaitu komplek Kauman guna mengembangkan dan menyebarkan ilmunya.
Kepala Komplek Jonggring Saloka Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H mewakili segenap asatiz komplek, menyambut kedatangan dan menerima amanah melanjutkan kepengasuhan dan pendidikan para santri Ta’jil. Di komplek ini, santri Ta'jil hidup bersama kakak-kakak mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an putra.
Ustaz Luthfi kemudian mengatakan bahwa jika seseorang ingin menjadi orang yang sukses dan menginspirasi serta berharga harus melalui proses dan penempaan yang panjang, sebagaimana halnya mutiara yang terbentuk dari kerang yang butuh proses panjang dan pengorbanan.
Ustaz Luthfi Zubaidi menerima kehadiran santri Ta'jil |
Mutiara berawal dari proses sakit dan penderitaan yang dialami kerang hingga membentuk butiran yang berharga itu, yang pada akhirnya menjadi pembeda antara kerang mutiara dengan kerang lain pada umumnya yang hanya dijual per kilogram dengan harga jauh lebih murah.
Acara dilanjutkan dengan nasihat oleh Ustaz Salman Al Farisi sebagai bagian dari tim kepengasuhan komplek Jonggring Saloka. Menurut beliau, proses belajar dimulai dari hal-hal kecil dan dilakukan dengan penuh perhatian, dimulai dari sikap, cara berkomunikasi, menata lemari, bahkan diajarkan bagaimana seseorang ketika bertemu dengan saudaranya harus senyum dan berwajah ceria.
Foto bersama santri Ta'jil angkatan ke-2 |
Usai penyampaian nasihat dari Ustaz Salman, pertemuan pun diakhiri dengan hamdalah dan doa kafaratul majelis bersama-sama. Semoga pertemuan ini berkah dan menjadi langkah berharga dalam penyiapan kader ulama untuk tegaknya Islam di muka bumi ini. Aamiin.
Kontributor: Ustaz Muhammad Devi Syahputra
Posting Komentar untuk "Serah Terima Santri Program Ta'jil Angkatan Ke-2 dari Komplek Kauman ke Komplek Jonggring Saloka"