Ustaz Ihsan Saifuddin: Urgensi Tadabur Al-Qur’an bagi Kaum Muslimin

Kaum muslimin diperintahkan untuk mentadaburi Al-Qur’an. Tadabur Al-Qur’an adalah merenungkan atau memerhatikan dengan seksama dan mendalam tentang ayat-ayat yang ada pada Al-Qur’an.

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad : 24)

Sebagai santri di PPTQ Qoryatul Qur’an, ada konsekuensi dan tanggung jawab terhadap Al-Qur’an adalah membaca, mentadaburi, mengamalkan, dan mendakwahkannya. Selain itu juga menghafalkannya.

Ustaz Ihsan Saifuddin
Ustaz Ihsan Saifuddin mengajak mentadaburi Al-Qur'an

Orang yang enggan merenungkan Al-Qur’an maka hatinya akan terkunci dari kebenaran dan hidayah. Tadabur Al-Qur’an akan membuat hati terbuka, menjadi penawar bagi hati yang sakit.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَۙوَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra' : 82)

Respon kita terhadap Al-Qur’an adalah tolok ukur, apakah kita termasuk orang beriman ataukah orang yang zalim. Apakah Al-Qur’an bisa menjadi obat hati dan rahmat bagi kita ataukah malah menjadi kerugian?

Pada 1977, ilmuwan Matematika asal Universitas Toronto, Kanada yang juga misionaris Kristen, Gary Miller memilih memeluk Islam setelah meneliti kandungan Al-Qur’an. Dia meyakini kebenaran Islam dan Al-Qur’an. Padahal tujuan awalnya mau mencari kesalahan ilmiah dari kitab ini.

Orang yang zalim justru merasa rugi dengan adanya Al-Qur’an. Banyak perbuatan yang disukainya, makanan dan minuman yang digemarinya, ternyata dilarang oleh Allah ﷻ dalam Al-Qur’an. Sehingga itu menjadi beban baginya.

Allah ﷻ menyebutkan bahwa salah satu ciri seorang yang beriman adalah hatinya peka terhadap Al-Qur’an, bahkan bergetar dan menangis ketika mendengarkan lantunannya dan disebut nama Allah ﷻ.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)

Dengan Al-Qur’an maka kita akan diangkat Allah ﷻ dalam tingkatan derajat yang tinggi. Bahkan bagi yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, maka akan menjadi kemuliaan.

Bagi yang ingin menjadi baik, anak keturunannya baik, maka hendaklah dididik dengan Al-Qur’an. Di antaranya adalah dengan memondokkan anak di pesantren, salah satunya di PPTQ Qoryatul Qur’an yang berbasis tahfizhul Qur’an ini.

Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng, pada 21 Juli 2024 disampaikan oleh Ustaz Ihsan Saifuddin dari Sukoharjo.

1 komentar untuk "Ustaz Ihsan Saifuddin: Urgensi Tadabur Al-Qur’an bagi Kaum Muslimin"

  1. Masyaallah ternyata hikmah mentadaburi alquran bisa membawa seseorang memeluk islam ya pak, terimakasih remindermya

    BalasHapus