Rihlah Ukhuwah Keluarga Besar PPTQ Qoryatul Qur’an ke Pantai Drini Gunungkidul

PPTQ Qoryatul Qur’an menyelenggarakan kegiatan rihlah ukhuwah yang diikuti segenap keluarga besar PPTQ Qoryatul Qur’an, dari yayasan, direktorat, wadiriyah, asatizah, hingga seluruh staf beserta keluarga masing-masing.

Kegiatan refreshing ini dilaksanakan mumpung masih berada pada liburan akhir tahun ajaran, tepatnya pada hari Rabu pagi, 3 Juli 2024 dengan tujuan destinasi wisata Pantai Drini Gunungkidul, Yogyakarta.

Kegiatan besar ini menggunakan armada 5 bus pariwisata, mengusung tema “Bersaudara, Berkeluarga, dan Bersama karena Allah”. Titik start utama dari komplek Asemlegi, Gabeng. Sebagian berkumpul di komplek Kauman dan komplek Jetis.

Sesampainya di kawasan wisata Pantai Drini, seluruh peserta rihlah dipersilakan menikmati keindahan pantai yang ada. Yang mau bermain ombak, berbasahan di pantai, berfoto-foto, berkuliner, ataupun sekadar berbincang sambil melihat suasana, dipersilakan sampai tiba waktu Salat Zuhur.

Rihlah ke Pantai Drini
Keluarga besar QQ rihlah ke Pantai Drini

Ketika tiba waktu zuhur, peserta diminta segera membersihkan diri dan lanjut salat, baru kemudian berkumpul di Pondok Makan Mutiara Seafood Bu Ning lantai 2 untuk makan siang dan bermajelis bersama yayasan.

Sarasehan dipandu oleh Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc. M.H.I setelah selesai makan siang. Berbahagia sekali pada kesempatan rihlah ukhuwah kali ini bisa ditemani para sesepuh. Ada Bapak H. Syamsuri, S.Ag, Bapak H. Wiyana, Bapak Didik Efendi, ST, Bapak Susanto, dan Bapak Jaiman Abdullah.

Ustaz Luthfi memintakan nasihat dari para sesepuh yang berkenan turut pada acara rihlah ini secara bergantian. Dimulai dari Bapak H. Syamsuri, S.Ag yang menyampaikan harapan agar perkembangan PPTQ Qoryatul Qur’an kian mendunia.

Sebagai sesepuh yang sudah kenyang dengan pengalaman dakwah masyarakat, beliau mengajak segenap asatizah untuk melanjutkan amar makruf nahi munkar, melaksanakan sunah-sunah Rasulullah, dan membumikan Al-Qur’an. Sehingga akan terbentuk masyarakat yang baldatun tayibatun wa rabbun ghafur.

Selanjutnya, Bapak Susanto diminta untuk menyampaikan arahan dan nasihat. Beliau menyampaikan rasa bangganya melihat betapa banyak keluarga besar PPTQ Qoryatul Qur’an yang ikut rihlah hingga harus menggunakan 5 buah bus pariwisata.

Pak Susanto membayangkan 10 tahun ke depan, pastilah jumlah anggota semakin banyak. Bisa jadi harus memikirkan tujuan wisata mana yang muat untuk acara rihlahnya, dan berapa armada bus yang musti di-carter. Pewarisan nilai kebaikan, terlebih dengan memperbanyak jumlah, maka nanti kita bisa dikumpulkan bersama-sama di akhirat oleh Allah.

Pak Susanto juga mengajak bersyukur karena hari ini para sesepuh yayasan ikut membersamai rihlah, padahal kalau dipikir, mending bersantai di rumah daripada ikut pergi jauh seperti ini. Hal ini menunjukkan bentuk kepedulian para sesepuh pada PPTQ Qoryatul Qur’an.

Tali ukhuwah semakin erat, meskipun satu dan lain ada yang belum saling kenal, khususnya suami atau istri dan anak-anak dari SDM PPTQ Qoryatul Qur’an. Semoga kelak di akhirat, ketika sibuk dengan hisab masing-masing, kita bisa saling memberikan syafaat, terutama para hafiz Qur’an.

Menurut Pak Susanto, momentum kebersamaan menjadi hal yang penting. Mencari waktu bersama seperti ini sangat sulit, maka momen ini benar-benar bermanfaat. Syukur-syukur di lain waktu bisa ada sesi memperkenalkan pasangan-pasangan yang sebagian belum dikenali.

Lanjut dengan prakata dari Bapak Jaiman Abdullah. Beliau menegaskan bahwa perjuangan tak kenal waktu dan usia, baik oleh yang sepuh apalagi yang muda-muda. Komunitas orang-orang baik menjadikan tali iman yang kuat, yang kelak bisa mengumpulkan kita di surga Allah.

Nasihat yayasan
Sesepuh yayasan memberikan nasihat dan harapan

Sebagaimana Rasulullah saat kumpul dengan para sahabat, pernah mengaku merindukan kebersamaan dengan keluarga beliau, keluarga itu termasuk umat akhir zaman yang belum pernah bertemu beliau, tapi keimanan bisa mengalahkan yang pernah hidup bersama beliau.

Kemudian dilanjutkan oleh Ustaz Didik Efendi. Beliau mengatakan bahwa Qoryatul Qur’an adalah pondok penuh cinta dan kehangatan kekeluargaan, bahkan dengan orang yang belum pernah kenal sebelumnya. Rihlah ini juga menjadi pahala karena menyenangkan banyak orang. 

Kata Ustaz Didik, orang bisa bertahan pada sesuatu yang berat, bahkan bisa dengan senang menjalaninya, adalah karena punya satu alasan kuat, yakni cinta. Tujuan jelas mencari rida Allah dan Rasulullah, maka apa yang kita jalani sebagai kewajiban di pesantren ini, lakukanlah dengan cinta.

Menurut beliau, cara efektif menumbuhkan cinta adalah dengan qualify time, waktu berkualitas dalam kebersamaan. Tidak melulu yang berbiaya besar seperti rihlah ini, kita menyempatkan waktu bersama itu juga menjadi quality time. Tak dipungkiri, saling support adalah cara efektif untuk saling menguatkan.

Orang yang banyak berkorban untuk sesuatu maka akan semakin besar cintanya pada sesuatu. Kalau belum tumbuh cinta, maka cinta-cintakanlah. Berusahalah mencintai. Semakin banyak kita berkorban untuk Qoryatul Qur’an, maka semakin tumbuh cinta kita yang besar pada pesantren ini.

Penyampaian Ustaz Didik Efendi diakhiri bersamaan hadirnya Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I yang berkenan menyusul ke Pantai Drini di tengah padatnya jadwal beliau.

Ustaz Setyadi kemudian menyampaikan tentang filosofi diadakannya kegiatan rihlah ini. Terkait tema yang diambil pada rihlah ukhuwah keluarga besar PPTQ Qoryatul Qur’an ini adalah “Bersaudara, Berkeluarga, dan Bersama karena Allah”.

Menurut Ustaz Setyadi, kita akan tetap bersama tidak berpisah meskipun tempat, jarak, dan waktu memisahkan apabila kita: (1). Saling mengenal, (2). Saling peduli, (3). Memiliki cinta dan tujuan yang sama, dan (4). Memiliki partner yang ruh dan jiwanya sama.

“Karena saling kenal, saling peduli, adanya cinta dan tujuan serta ruh yang sama itu adalah nilai-nilai yang melampaui batas jarak, tempat dan waktu,” kata beliau. “Adalah nilai-nilai yang mampu melintasi dimensi ruang dan waktu. Dunia dan akhirat. Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.”

Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi untuk tercapainya kebersamaan yang abadi tersebut, yaitu bahwa semua nilai-nilai yang ada haruslah dilandasi dengan niat dan tujuannya hanyalah ittiba pada  Rasulullah ﷺ dan ikhlas meraih rida Allah ﷻ.

Tujuan rihlah
Ustaz Setyadi menyampaikan tujuan terlaksananya rihlah

“Seperti itulah harusnya QQ. Kita sama kenal, peduli, cinta, tujuan sama dengan jiwa dan ruh yang sama. Kalau kamu kenal QQ maka kamu tak akan meninggalkannya. Kalau kamu peduli maka tak akan tega meninggalkannya. Kalau kamu cinta dan punya tujuan yang sama maka kamu akan terus bersamanya. Kalau ruh dan jiwa kita sama insyaallah akan berbaris bersama di hadapan Allah kelak.”

Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an menegaskan bahwa rihlah ini untuk memperkuat hubungan antar kita di QQ. Beberapa asatiz pamitan untuk panggilan tugas dakwah di kampung halaman masing-masing, sejatinya bukan berpisah tapi selalu hidup bersama meskipun tidak tinggal di tempat yang sama.

“Ingatlah, berada di PPTQ Qoryatul Qur’an maka kita harus bersinergi, bukan juga hanya bekerja sama, apalagi kalau sekadar sama-sama kerja,” begitu Ustaz Setyadi Prihatno menekankan.

Setelah penyampaian dari Direktur Umum, lanjut dengan laporan PSB (penerimaan santri baru) oleh Ustaz Nasrudin Ak Hafizh, sekaligus informasi persiapan kedatangan santri baru 2024/2025 dan khutbah taaruf yang akan digelar pada hari Ahad, 7 Juli 2024 di komplek Asemlegi Gabeng.

Ustaz Didik Efendi mewakili tanggapan dari yayasan dengan memberi apresiasi atas kerja keras dan terlaksananya PSB. “Ini tanggung jawab besar dan bukan main-main. Rawat seperti anak sendiri. Semoga Allah selalu membersamai kita,” pungkas beliau.

Doa
Ustaz Didik memimpin doa keberkahan

Sarasehan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustaz Didik. Segenap peserta kemudian saling bersalaman satu sama lain. Semoga kegiatan ini sesuai tujuannya, makin mengeratkan tali persaudaraan dan kian bersinergi untuk perjuangan dakwah di PPTQ Qoryatul Qur’an.

Posting Komentar untuk "Rihlah Ukhuwah Keluarga Besar PPTQ Qoryatul Qur’an ke Pantai Drini Gunungkidul"