Senin pagi, 29 Juli 2024. Telah terlaksana kegiatan apel pagi dan morning spirit pekanan MTsTQ Qoryatul Qur’an putri bersama Kepala Komplek Asemlegi Gabeng, Ustadz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H., dan didampingi oleh segenap ustazah komplek.
Pada kesempatan ini, Ustaz Luthfi berkenan menyampaikan taujih singkat sebagai bahan renungan bagi para santri yang mengikuti apel pagi. Beliau menyampaikan perihal kisah seorang motivator sukses yang bernama Jamil Azzaini, tentang kehidupannya yang bermula sangat memprihatinkan.
Kisah itu berawal dari seorang Jamil kecil yang hidup miskin tinggal di tengah hutan, yang salah satu kesehariannya adalah memancing. Ketika memancing itulah, bapak dari Jamil kecil Menceritakan tentang kerang rebus dan kerang mutiara.
Bapak Jamil kecil bercerita, bahwa ada seekor kerang yang ketika mencari makan, mulutnya tak sengaja menelan pasir-pasir yang menyakitkan dan terasa pedih, sehingga membuat kerang tersebut menangis dan mengeluh kepada ibunya.
Lalu ibu kerang mengatakan kepada kerang tersebut untuk bersabar dan menahan rasa sakit itu, sampai akhirnya air mata kerang tersebut membalut pasir yang terkumpul menjadi gumpalan seperti kerikil. Pada akhirnya, ketika kerang-kerang tersebut diangkat dari laut, kerang yang berkerikil dan tidak berkerikil dipisahkan.
Ustaz Luthfi ceritakan tentang kerang rebus dan kerang mutiara |
Kerang yang tidak berkerikil dijual dengan harga 20 ribuan dan berakhir menjadi kerang rebus. Sementara kerang yang dulunya bersabar menahan pedihnya sakit karena pasir tersebut dijual dengan harga ratusan juta, dan pada akhirnya menjadi kerang mutiara berharga yang dicari dan dipakai oleh orang-orang terhormat.
Kisah itu memotivasi Jamil kecil yang kemudian dengan semangatnya berhasil menjadi insinyur pertanian yang dicita-citakannya, bahkan lulus dari program pascasarjana S-2. Jamil membuktikan diri menjadi kerang mutiara bukan kerang rebus sebagaimana perumpamaan yang kerap didongengkan bapaknya.
Tema kerang mutiara dan kerang rebus ini sangat inspiratif dan memotivasi meraih kesuksesan dalam hidup. Hikmah dari kisah yang Ustaz Luthfi sampaikan, bahwa hidup adalah pilihan. Seperti kerang, mau jadi kerang rebus ataukah kerang mutiara?
Jika ingin menjadi kerang mutiara yang berharga, yang dicari, dan bernilai tinggi, maka kita harus siap menahan pedihnya cobaan yang menghantam. Tak usah bersusah-susah kalau hanya mau jadi kerang rebus.
Wallahu a'lam bisshawab.
Kontributor: Ustazah Sefiyana Rahmawati, Ustazah Afifah Sekar Pangestika
Menginspirasi sekali ceritanya. Aku pernah denger cerita perihal kerang mutiara ini. Dan ini menjadi salah satu motivasi yang aku pakai tiap Kali menghadapi kesulitan. Masya Allah, semoga dengan cerita ini adik-adik santri makin giat meraih cita-cita ya.
BalasHapus