Kajian bersama Warga Jurang Pijiharjo Manyaran, Ustaz Bilal Ahmad Bahas Pentingnya Ilmu agar Tidak Keliru dalam Beramal Saleh

Sabtu, 20 Juli 2024. Tim Dakwah PPTQ Qoryatul Qur’an kembali hadir ke Dukuh Jurang Desa Pijiharjo Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri, untuk melaksanakan pengajian rutin bersama jemaah Masjid Fisabilillah Jurang.

Pada kesempatan ini, tim yang hadir dari Korps DaiQu sekaligus pemateri adalah Ustaz Bilal Ahmad Mubaroq, ditemani Ustaz Abdul Mu'in, Ustaz Aldi Hermawan, Pak Hendri Setiawan selaku driver mobil, Ustaz Salman Al Hawari dan Pak Wakhid dari QQ Media.

Majelis taklim kali ini juga dihadiri kakak-kakak mahasiswa KKN dari STAIMAS (Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti)  Wonogiri yang sedang bertugas pengabdian di tengah masyarakat Dukuh Jurang ini, yang ternyata sebagian besar adalah mahasantri dari Ma’had Aly Baitul Qur’an Wonogiri.

Pengajian yang dilaksanakan setelah berjemaah Salat Magrib ini dipandu oleh Ustaz Aldi Hermawan selaku MC. Tilawah Al-Qur’an oleh Ustaz Abdul Mu'in yang melantunkan Surat Al Hasyr ayat 18-21. Semoga menambah keberkahan majelis ilmu malam hari ini.

Sambutan tunggal oleh Pak Larman selaku Kadus Jurang, menyampaikan rasa bersyukur dan sangat berterima kasih karena tim dari PPTQ Qoryatul Qur’an kembali hadir dan mengisi kajian di Masjid Fisabilillah Jurang ini.

Ustaz Bilal
Ustaz Bilal sampaikan kajian di Masjid Fisabilillah Jurang

Kajian inti disampaikan oleh Ustaz Bilal Ahmad Mubaroq yang memulai dengan menjawab persoalan yang pernah ditanyakan jemaah Masjid Fisabilillah tentang orang Islam yang bayar zakat tapi tidak berpuasa. Ustaz Bilal menjawab bahwa itu adalah tahapan yang dilalui, bisa jadi ia belum paham. Makanya kaum muslimin diwajibkan menuntut ilmu.

 وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)

Al-Qur’an juga diturunkan secara bertahap atau berangsur-angsur. Misalnya pengharaman khamer atau minuman keras dalam Islam dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi tempat dan budaya, karena sudah sangat membudaya dan bahkan dilakukan oleh para sahabat Nabi.

Malam ini, Ustaz Bilal membahas tentang Surat Al-'Asr ayat 1-3 yang membahas bahwa manusia dalam kerugian. Selengkapnya adalah berikut ini.

وَالْعَصْرِۙ ۝ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍۙ ۝ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّۙوَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ۝

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS Al-'Asr : 1-3)

Kalau tidak ingin merugi maka kita harus beriman dan beramal saleh, juga saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Untuk bisa beriman, beramal saleh, dan saling menasihati maka diawali dengan menuntut ilmu terlebih dahulu dan mengajarkan kepada orang lain sebagai nasihat.

Kajian warga Jurang
Suasana pengajian bersama warga Jurang

Kembali pada persoalan yang ditanyakan di atas, ada orang zakat tapi tidak puasa bahkan tidak salat. Maka perlahan-lahan ketika ia mendapat ilmu di majelis-majelis taklim, ia akan paham bahwa kewajiban itu tak hanya zakat saja.

Agar tidak merugi, sebagaimana disebut di akhir Surat Al-'Asr tersebut maka kita harus mau saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Dan berharap kita kelak ke surga Allah secara bersama-sama.

Foto bersama
Foto bersama usai kajian

Setelah penyampaian materi oleh Ustaz Bilal, pengajian diakhiri dengan hamdalah dan doa kafaratul majelis bersama-sama. Baru kemudian melaksanakan Salat Isya berjemaah. Setelah salat, menikmati sajian teh manis dan makanan ringan yang disiapkan ibu-ibu.

Posting Komentar untuk "Kajian bersama Warga Jurang Pijiharjo Manyaran, Ustaz Bilal Ahmad Bahas Pentingnya Ilmu agar Tidak Keliru dalam Beramal Saleh"