Pelatihan leadership adalah salah satu program pengasuhan pesantren untuk membekali para santri calon pengurus ISHLAH (OSIS) di PPTQ Qoryatul Qur’an, sebagai pembekalan keorganisasian sebelum jabatan itu diamanahkan kepada para pengurus terpilih.
Leadership training calon pengurus ISHLAH unit MATQ Qoryatul Qur’an putra pada sesi PBB (Peraturan Baris Berbaris) secara khusus mendatangkan trainer dari TNI, yakni dari Koramil 05/Weru, selama 2 hari pelatihan.
Kegiatan ini diikuti oleh santri kelas 10 MA, baik yang berasrama di komplek Kauman maupun santri kelas 10 yang masuk dalam program khusus akselerasi Ta'jil (Taqwiyatul ulum lil ajyalil ulama) di komplek Jonggring Saloka.
Pelatihan PBB bersama TNI |
Pelaksanaan pelatihan PBB ini bertempat di komplek Jonggring Saloka, di Dukuh Tegalrejo, Karanganyar, Weru. Dilaksanakan pada hari Selasa-Rabu, 11-12 Juni 2024, dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Di antara tujuan kegiatan ini adalah melatih santri tentang kedisiplinan, teamwork, ketangguhan, kekompakan, amanah, dan jiwa bertanggung jawab. Karakter ini sangat dibutuhkan ketika nanti para santri menjadi pengurus ISHLAH.
Trainer PBB adalah Peltu Heri Purwanto, Wakil Danramil, Bati Tuud (Bintara Tinggi Tata Urusan Dalam) Koramil 05/Weru, didampingi oleh Koptu Sa'id Muflikhun selaku Babinsa (Bintara Pembina Desa) Karanganyar.
Pelatihan yang diajarkan selama 2 hari ini adalah PBB yang meliputi gerakan di tempat, gerakan pindah tempat, apel, belajar menjadi komandan regu, melaporkan barisan, dan sebagainya. Selain itu juga diajarkan yel-yel yang membuat peserta ceria.
Pada kesempatan ini, Peltu Heri Purwanto sempat sharing pengalaman beliau sebelum menjadi tentara, yang pernah menjadi penjual rokok keliling, juga menjadi penjual buku di depan gedung DPR/MPR, sampai akhirnya menjadi seorang TNI.
Menurut pengakuan Peltu Heri, awalnya tidak berniat untuk menjadi tentara. Seorang teman menyarankan balik kampung ketika ada pembukaan pendaftaran TNI. Beliau ikut daftar sampai kemudian diterima dan tugas pertama di Palembang, Sumatera Selatan.
Peltu Heri berbagi kisah tentang masuknya beliau ke TNI |
Peltu Heri Purwanto mengatakan bahwa para TNI itu multitalenta. Jadi TNI tidak harus identik dengan perang, tapi sesuai dengan skill yang dimilikinya sehingga ia ditempatkan di mana. Bagi yang pandai menggali informasi jadi intelijen, yang bisa masak nanti jadinya bagian masak, dan sebagainya.
“Santri pondok pesantren sangat bisa menjadi TNI lewat jalur hafal Al-Qur’an,” kata beliau. “Bahkan yang saat ini sangat dibutuhkan di TNI adalah orang-orang yang rajin ibadah untuk bisa membimbing kawan-kawan di TNI.”
Sementara Koptu Sa'id Muflikhun yang bertugas menjadi Babinsa Karanganyar, menyampaikan tentang yel-yel dan fungsinya. Yel-yel membuat ceria dan bahagia peserta pelatihan. Beliau mengaku punya 1000 yel-yel dan satu di antaranya diajarkan kepada para santri.
Demikian di antara kegiatan pembekalan santri MATQ Qoryatul Qur’an yang akan menjadi calon pengurus ISHLAH tahun ajaran 2024/2025 mendatang. Semoga leadership training ini mampu membentuk para santri menjadi pribadi berkarakter disiplin dan penuh tanggung jawab.
Foto bersama di akhir kegiatan |
PPTQ Qoryatul Qur’an sangat berterima kasih kepada pihak TNI yang bersedia meluangkan waktu di sela tugas, untuk memberi pembinaan kepada para santri. Semoga menjadi amal jariah dari manfaat ilmu yang disampaikannya.
Kontributor: Muhammad Aufa Asyraf, Muhammad Ihsan Ibadurrahim, dan Ustaz Muhammad Rosyid
Posting Komentar untuk "Leadership Training Calon Pengurus ISHLAH MATQ Qoryatul Qur’an Putra Libatkan Koramil Weru dan Babinsa Karanganyar"