Ustaz Aldi Hermawan duduk di kursi panjang di serambi rumah Mbah DL (64), warga Dukuh Sampangan Alasombo. Di depannya duduk pemilik rumah yang merasa sungkan dengan kunjungan ini. Mbah DL berkali-kali mengajak tamunya masuk untuk sekadar dibikinkan minum.
“Di sini saja, Mbah,” tolak Ustaz Aldi sopan. “Sowan kami tidak akan lama. Jenengan duduk saja di sini, perkenankan saya mau matur sebentar.”
Di kursi yang sama, di ujung yang satu, tampak duduk Mas MR, anak satu-satunya yang difabel. Sementara duduk di lantai, suami Mbah DL yakni Mbah YN (68) yang sudah jompo dan mulai ada gangguan penglihatan.
Ustaz Aldi melanjutkan kata-katanya, “Kehadiran kami kemari, yang pertama untuk silaturahmi, mengabarkan kondisi panjenengan sekeluarga yang kami harapkan sehat selalu.”
QQ Peduli sampaikan santunan untuk keluarga Mbah DL warga Sampangan Alasombo |
“Alhamdulillah, kami semua sehat, Mas,” jawab Mbah DL. Berhubung masih berada di bulan Syawal 1445 H, Ustaz Aldi kemudian mengucapkan sugeng riyadi dan menyampaikan permohonan maaf jika selama berkunjung bersama teman-teman QQ Peduli punya banyak salah.
“Selanjutnya, kami datang diutus oleh PPTQ Qoryatul Qur’an untuk menyampaikan sedikit bantuan untuk panjenengan sekeluarga, semoga bermanfaat,” kata Ustaz Aldi seraya menghaturkan amplop berisi bantuan QQ Peduli.
Dengan sungkan, Mbah DL menerimanya. “Setiap bulan Mas-Mase memberi kami uang, bagaimana kami bisa membalasnya, Mas? Sekadar minum saja tidak bersedia.”
“Ini amanah dari pesantren, kami hanya menyampaikan. Jenengan doakan saja kami sehat selalu, pesantren bisa lancar dan banyak bermanfaat bagi umat,” jawab Ustaz Aldi Hermawan yang diamini Mbah DL.
Ustaz Aldi lalu bertanya tentang salat Mbah DL, masih aktif atau tidak. Mbah DL mengaku masih menjaga salat meski di rumah. “Saya juga berdoa tapi tidak bisa pakai bahasa arab, Mas.”
“Doa pakai bahasa jawa juga boleh, Mbah. Yang penting ibadah salat sebisanya, jangan sampai ditinggalkan,” kata Ustaz Aldi mengingatkan. “Sebagai bentuk syukur pada Allah, karena Dia yang memberi rezeki pada kita.”
Ustaz Aldi juga mengatakan bahwa Allah-lah yang mempertemukan tim QQ Peduli dengan keluarga Mbah DL. “Allah yang menuntun kami sampai ke rumah ini. Kita kan tidak saling kenal sebelumnya bahkan tidak menyangka bisa silaturahmi sampai sekarang, semua karena Allah yang menghendaki.”
Ustaz Aldi juga minta agar Mbah DL sekeluarga turut mendoakan Ustaz Hendri yang sedang diuji sakit dan dirawat di RS Nirmala Suri Sukoharjo. Ustaz Hendri atau yang beliau panggil Mas Hendri adalah perantara pertama yang mengenalkan keluarga Mbah DL ke tim QQ Peduli untuk menerima santunan rutin tiap bulan.
Demikian sekelumit kisah kunjungan QQ Peduli mewakili PPTQ Qoryatul Qur’an untuk menyampaikan amanah berupa santunan kepada para penerima manfaat di Weru dan sekitarnya. Kali ini hanya Ustaz Aldi Hermawan dan Pak Wakhid Syamsudin yang bisa berangkat keliling.
Anggota tim lain sedang ada agenda bersamaan yang tak bisa ditinggalkan, sehingga hari ini, Sabtu, 27 April 2024, tidak bisa bersama-sama menyalurkan santunan bulan April ini.
Selain keluarga Mbah DL, hari ini QQ Peduli juga menyampaikan santunan rutin ke penerima manfaat lainnya, yakni Mbah KT (70) Pulerejo Krajan, Mbah SM (70) Putuk Ngepung Alasombo, Mas YD (29) Lampeng Alasombo, Mas EK (45) Kwiran Karangmojo, Mbah PP (85) Kauman Weru, Bapak DL (57) Beji Jatingarang, dan Mbah RP (73) Beji Jatingarang.
Dokumentasi penyaluran santunan bulan April 2024 |
Bantuan yang disalurkan QQ Peduli berupa uang tunai untuk sedikit meringankan beban mereka, yang dikumpulkan dari infak dan sedekah para donatur yang dikelola QQ Peduli. Semoga apa yang telah disalurkan tersebut bermanfaat dan mendapat keberkahan dari Allah.
Bagi Anda yang ingin turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk para duafa, bisa menyalurkannya melalui QQ Peduli. Kontak yang bisa dihubungi melalui WhatsApp 081515522227. Demikian, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "QQ Peduli Salurkan Santunan Bulan April 2024 ke Masyarakat Penerima Manfaat di Weru dan Sekitarnya"