Seberapa besarkah cinta kita kepada Al-Qur’an? Cinta memang sesuatu yang abstrak, tidak tampak oleh mata kepala. Namun dapat dirasakan dan tampak tanda-tandanya. Begitupun cinta kita kepada Al-Qur’an.
Seorang yang jatuh cinta, hatinya akan terpaut dengan yang dicintainya. Termasuk mencintai Al-Qur’an, adalah suatu yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, tapi mencintai Al-Qur’an adalah dengan senantiasa mesra berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Kebersamaan dengan Al-Qur’an setiap saat adalah cara menunjukkan cinta padanya. Dengan membaca, memahami dan merenungi, serta mengimplementasikan kandungan maknanya. Lalu menghafalkannya agar berada di mana saja bisa melafalkannya.
Sebagai muslim kita hendaklah menciptakan rasa cinta itu kepada Al-Qur’an. Berawal dari benih-benih cinta maka akan tumbuh dan terus berkembang rasa cinta kita kepada Al-Qur’an. Seperti yang dilakukan para pecinta dari PPTQ Qoryatul Qur’an.
Sebut satu di antaranya adalah Nur Khoirun Nisa, pecinta Al-Qur’an yang saban hari bermesra dengannya. Bahkan berhasil memasukkannya ke sanubari dengan menghafalkannya utuh 30 juz. Sungguh, Nisa telah menunjukkan cinta itu.
Nur Khoirun Nisa |
Santri kelas 2 Imtaq di MATQ Qoryatul Qur’an ini menuntaskan hafalan setelah berproses selama 1 tahun 8 bulan 23 hari. Ziyadah terakhirnya disetorkan kepada Ustazah Alfiyyah Ma'rifatul Fitri pada hari Sabtu, 23 Maret 2024 di komplek Pucung.
“Ini bukan penyelesaian hafalan, tapi baru tahap awal dari panjangnya perjuangan,” kata Nisa. “Selesai ziyadah bukan berarti waktunya untuk bersantai-santai, tapi harus memaksimalkan diri untuk murajaah dan meningkatkan kualitas hafalan. Semoga Allah meridai kita. Aamiin.”
Nisa adalah santri yang berasal dari Polokarto, Sukoharjo. Anak ke-4 dari 4 bersaudara pasangan Bapak Sukidi Al Medi dan Ibu Sugimi. Semoga selesainya hafalan ini menurunkan keberkahan untuk keluarga Nisa. Aamiin.
Remaja kelahiran Sukoharjo, 18 Februari 2007 ini punya hobi menulis dan membaca. Keinginannya menjadi seorang yang multilingual atau plurilingual alias mampu berbicara dalam banyak bahasa. Semoga Allah mudahkan mencapainya sehingga meluaskan dakwah hingga mendunia.
Selain sebagai bentuk kecintaan, motivasi Nisa dalam menghafal Al-Qur’an adalah untuk menantang diri dengan menaklukkan tiap suratnya, ia juga ingin memberikan mahkota buat orang tua di surga, serta puncaknya mencari rida Allah ﷻ.
Semoga Allah ﷻ selalu memberi kemudahan untuk Nisa dalam menjaga hafalan serta mengamalkannya. Semoga pencapaian hafalan Nisa bisa menjadi motivasi untuk santri-santri lainnya. Aamiin.
Kontributor: Ustazah Tri Retno Iswati
Posting Komentar untuk "Nur Khoirun Nisa, Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas Xl Imtaq Selesaikan Hafalan 30 Juz"