Setiap muslim tentu sangat menghormati kitab suci yang Allah turunkan sebagai petunjuk hidup. Dari sekadar menempatkan mushafnya di tempat yang bersih dan tinggi, sampai menjadikannya hukum tertinggi dalam kehidupan.
Bagi muslim, sebisa mungkin akan belajar membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, lalu mengamalkan isinya semampu dan semaksimal mungkin. Menghafalkan Al-Qur’an juga menjadi aktivitas mulia.
Para penghafal Al-Qur’an yang ikhlas karena berharap keridaan dari Allah akan senantiasa ditemani oleh malaikat yang mulia. Hadis Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan tentang hal tersebut.
Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Orang yang membaca dan menghafal Al-Qur’an, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca Al-Qur’an, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala.” (HR Bukhari)
Berharap kemuliaan itu, maka para santri PPTQ Qoryatul Qur’an tak kenal menyerah untuk menghafalkan 30 juz ayat Allah, dan satu per satu sukses menuntaskan hafalan tersebut.
Di antaranya adalah Kharisa Cahya Sari, Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an kelas 3C yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz pada hari Rabu, 27 Maret 2024 disimak oleh Ustazah Urfa Faizah di Aula Al Mabrur komplek Asemlegi, Gabeng.
Kharisa Cahya Sari |
Kharisa menuntaskan hafalan 30 juz dengan menyetorkan juz 28 sebagai hafalan terakhirnya. Buah perjuangan menghafal yang memerlukan waktu setidaknya 2 tahun 8 bulan. Semoga Allah turunkan keberkahan untuk Kharisa dan keluarganya.
Kharisa sendiri merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Hartomo dan Ibu Sulastri, yang berasal dari Dukuh Dukuhan RT 01/03 Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.
Remaja kelahiran Sukoharjo, 27 Juni 2008 ini punya hobi membaca. Kelak dewasa Kharisa ingin menjadi seorang wanita karir. Semoga dengan hafalan Qur’an-nya bisa menjadi bekal terbaik sepanjang masa.
“Awalnya ana bimbang bisa gak, ya, selesai hafalan 30 juz di kelas 9 MTs? Ana mikirnya kayak gak bakal bisa,” ungkap Kharisa. “Namun, alhamdulilah semenjak adanya sistem blok untuk kelas akhir sehingga ada jadwal akselerasi tahfizh selama 2 bulan, di situlah kesempatan ana buat ngejar hafalan.”
Akhirnya berkat doa dari orang tua serta support dari ustazah dan teman-teman, alhamdulilah Kharisa bisa selesai hafalan di bulan Ramadan 1445 H. Campur aduk rasa hatinya, haru dan bahagia tak terkira.
“Buat teman-teman semua yang masih berjuang di tahap ziyadah, semangat, ya, ziyadah-nya! Dikurangin waktu mainnya ditambah waktu ngajinya,” begitu Kharisa berpesan.
Tentu ia berharap teman-teman seangkatan bisa segera selesai hafalannya. Dan buat yang sudah selesai ziyadah, agar tetap semangat murajaah. “Kunci suksesnya penghafal Al-Qur’an adalah murajaah,” pungkasnya.
Turut berbahagia atas capaian Kharisa Cahya Sari, semoga Allah selalu memberi kemudahan untuk menjaga hafalan serta mengamalkannya. Kita berharap ini bisa menjadi motivasi untuk para santri lainnya yang masih berproses menghafal.
Kontributor: Ustazah Hanifah Rosyidah
Posting Komentar untuk "Kharisa Cahya Sari, Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Kelas 3C Selesaikan Hafalan 30 Juz"