Iktikaf menjadi pilihan bagi kaum muslimin untuk mendapatkan keistimewaan serta keagungan 10 hari terakhir pada bulan Ramadan. Sebagai amalan sunah dengan harapan bisa bertemu malam Lailatul Qadar yang pahalanya sama seperti beribadah selama 1000 bulan atau 83 tahun.
Menjadi program rutin tahunan di PPTQ Qoryatul Qur’an untuk mengadakan iktikaf bagi santri dan mahasantri sebagai bentuk ittiba, mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ utamanya dalam mengisi bulan suci.
Ada 3 titik lokasi iktikaf yang secara resmi menjadi tempat beribadah 10 hari terakhir para santri, yakni di Masjid Widad El Fayez Asemlegi Gabeng, Masjid Baitul Iman Alasombo, dan Masjid An Nuur Sidowayah.
Di Masjid An Nuur Sidowayah ada 10 santri yang mengikuti iktikaf, ditemani Ustaz Aldi Ahmad selaku pendamping dan pembimbing. Mereka sudah mulai datang ke Sidowayah sejak hari Ahad, 31 Maret 2024 dan berbuka puasa di An Nuur.
Kegiatan harian yang dilaksanakan selama iktikaf sepertiga hari terakhir Ramadan ini dimulai dengan bangun tidur pada pukul 03.00 WIB dan melaksanakan Salat Tahajud dengan target 1 juz setiap malam.
Salat tahajud target 1 juz sebelum sahur |
Kemudian sahur bersama. Menunya disediakan oleh Takmir Masjid An Nuur melalui keluarga Bapak Diyono yang rumahnya berada di timur masjid. Juru masak utamanya Ibu Tipar, yang juga merupakan juru masak harian MIM Sidowayah.
Setelah sahur, santri melaksanakan tilawah Al-Qur’an menggunakan pengeras suara masjid, dengan petugas santri terjadwal, sampai tiba waktu untuk azan Subuh dan santri terjadwal pun mengumandangkannya.
Santri pun bertugas menjadi imam dan pengisi kultum Subuh. Selesai kultum, dilanjutkan zikir pagi. Setelah itu, peserta iktikaf mengikuti halaqah kajian kitab bersama Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I sampai pukul 07.30 WIB.
Halaqah bersama Ustaz Setyadi |
Pagi diawali dengan kebersihan oleh santri yang terjadwal piket. Lanjut tilawah Al-Qur’an pribadi sepanjang siang, diseling istirahat siang dan salat wajib. Azan dan imam oleh para santri secara bergantian terjadwal.
Berbarengan dengan musim panen padi, santri sempat membantu warga yang menjemur hasil panen di halaman timur masjid yang menyambung dengan halaman rumah Pak Diyono.
Pada hari Jumat dan Ahad ada kegiatan TPQ An Nuur. Peserta iktikaf pun turut berbaur mengajar anak-anak belajar baca tulis Al-Qur’an. Turut menjadi juri lomba yang diadakan pengurut TPQ di akhir Ramadan.
Sebelum azan Magrib, santri tilawah dengan pengeras suara sampai tiba waktu buka puasa. Menikmati menu yang disiapkan oleh keluarga Bapak Diyono yang biasa dibantu Mas Rokhim, putra beliau untuk menyiapkan makanan bagi peserta iktikaf. Semoga Allah memuliakan keluarga Pak Diyono dengan amal saleh di bulan Ramadan ini.
Suasana kultum Ramadan |
Santri juga dijadwal menjadi imam Salat Tarawih sekaligus mengisi kultumnya. Kemudian membersamai anak-anak tadarus malam bakda Tarawih. Sampai selesai kegiatan tadarus dan santri melanjutkan tilawah mandiri sampai mengantuk dan tidur, bangun lagi nantinya untuk salat malam.
Tadarus bakda Tarawih |
Kegiatan iktikaf di Masjid An Nuur Sidowayah ini berlanjut sampai hari terakhir bulan Ramadan 1445 H ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk semua yang terlibat di dalamnya, dan menjadikan keberkahan bagi santri serta jemaah di masjid kebanggaan warga Sidowayah, Ngreco, Weru ini. Aamiin.
Kontributor: Ustaz Aldi Ahmad
Posting Komentar untuk "10 Santri MATQ Qoryatul Qur’an Ikuti Kegiatan Iktikaf di Masjid An Nuur Sidowayah"