Tim QQ Peduli di bawah koordinasi Ustaz Adi Prayogo, M.Pd kembali bergerak menyampaikan santunan ke beberapa tempat. Kali ini 4 personel tim yang turut keliling pada hari Rabu, 28 Februari 2024, yakni Ustaz Adi Prayogo, Ustaz Aldi Hermawan, Ustaz Raihan Afif Ilyasa, dan Pak Wakhid Syamsudin untuk menyalurkan donasi dari para dermawan yang diamanahkan melalui program sosial QQ Peduli.
Untuk bulan Februari ini, ada tambahan donasi dari Bu Yuni, seorang pedagang sayur di Pasar Tawangsari, yang berasal dari Tawangmangu, turut andil dalam kegiatan sosial yang digalang oleh QQ Peduli.
Beliau menitipkan sedekah melalui QQ Peduli untuk disalurkan kepada warga yang selama ini rutin menerima santunan dari QQ Peduli. Bantuan tersebut diserahkan melalui Ustaz Hendri Setiawan.
Tim QQ Peduli siap keliling bagikan santunan |
Tim berangkat dari PPTQ Qoryatul Qur'an komplek Asemlegi Gabeng, Ngreco, Weru, sekira pukul 10.00 WIB, bergerak menuju ke rumah para penerima santunan. Totalnya ada 12 sasaran warga penerima manfaat santunan tersebut.
Sasaran pertama, Mbah PP (85) tinggal di Kauman, Weru, kondisi kejiwaan tidak stabil dan temperamental, sehingga pihak keluarga mengkondisikan agar tidak keluar rumah.
Tinggal bersama istrinya, yang setia menemani. Kebutuhan sehari-hari tanpa penghasilan pasti, dan selebihnya dari bantuan tetangga dan sanak kerabat.
Sasaran kedua, pasutri Bapak DL (57) dan Ibu SP (55th). Tinggal di Dukuh Beji RT 01/03 Jatingarang, Weru, Sukoharjo. Tinggal bersama istri dan anaknya, anak beliau kelas 2 SMA.
Kondisi bapak DL sakit jantung dan harus rutin kontrol ke RS sedangkan istri beliau kondisi memakai kursi roda dan rutin seminggu 2x untuk cuci darah. Pak DL tidak bisa bekerja sehingga tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari, bahkan biaya sekolah anaknya pun sudah banyak tunggakan.
Anak beliau juga bimbang dan hampir putus sekolah dikarenakan jika ia sekolah maka tidak ada yang merawat ibunya dan mengantar ke rumah sakit.
Sasaran ketiga adalah pasutri sepuh, Mbah RP (73th) dan Mbah PN (70th). Tinggal berdua di Dukuh Beji RT 01/03 Jatingarang, Weru, Sukoharjo, di rumah sederhana bangunan khas Jawa dengan berlantaikan tanah.
Kondisi Mbah RP tunanetra dan Mbah PN sudah bungkuk. Walau kondisi seperti itu dengan keterbatasan yang ada, tapi Mbah RP rutin salat 5 waktu ke masjid dan dituntun oleh istrinya. Anak-anak beliau merantau dan jarang pulang karena kondisi ekonomi.
Untuk bertahan hidup, keduanya mengandalkan hasil dari menggarap sedikit sawah yang mereka miliki hasil warisan orang tua dan mengumpulkan kayu bakar untuk dijual.
Sasaran keempat adalah Mbah RM (70) warga Dukuh Geneng, Candirejo. Beliau tinggal sebatang kara di rumah karena belum pernah berkeluarga. Untuk penghasilan sehari-hari dari warga sekitar dan cuma mengandalkan jika ada yg membutuhkan tenaganya.
Ketika rumah yang dihuni Mbah RM nyaris rubuh, maka Pak RT dan warga berinisiatif gotong royong membenahi rumah beliau. Alhamdulillah sampai kini bisa ditinggali, bisa untuk berteduh dari panas dan hujan.
Sasaran kelima adalah Mbah KT (70) warga Pulerejo, Krajan. Seorang janda, memiliki anak yang bekerja di Semarang. Beliau tinggal sendirian. Memang ada menantu dan 2 cucu yang tinggal di sebelah rumah, tapi secara ekonomi juga masih kekurangan.
Mbah KT ini menempati sebuah rumah yang sangat jauh dari kata layak. Rumah yang ketika musim penghujan tiba tak mampu melindungi dari hujan. Air dari genting langsung masuk ke dalam rumah dan membanjiri tempat tidur beliau.
Beberapa foto penyerahan santunan |
Lanjut ke Mbah SM (70), sasaran keenam, warga Putuk Ngepung, Alasombo. Kondisi beliau sakit stroke. Beliau tinggal bersama 4 anaknya. Yang pertama bernama WG yang memiliki kondisi cacat fisik. Ketiga anak yang lainnya adalah PN, KT dan RB yang semuanya dalam kondisi tidak bisa jalan karena polio. Untuk makan sehari-hari didapat dari salah satu keponakan beliau dan warga sekitar.
Sasaran ketujuh atas nama Mas YD (29) warga Lampeng, Alasombo. Kondisinya sebagai seorang yatim piatu dan berkebutuhan khusus. Mas YD ini diuji Allah dengan cacat fisik mata kiri buta 100% dan mata kanan 85℅. Selama ini tinggal bersama paman yang merawatnya.
Sasaran kedelapan adalah Mbah DL (64), warga Duren, Karangmojo. Beliau tinggal bersama suami yakni Mbah YN (68), dan putranya bernama MR. Kondisi putra beliau ini cacat fisik dan mengalami keterbelakangan mental. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka hanya mengandalkan dari jasa pijat dan belas kasih warga sekitar. Terkadang Mbah DL juga keliling jalan kaki berjualan jamu gendong.
Sasaran kesembilan adalah Mas EK (45). Beralamat di Bulurejo, Karangmojo, Weru. Tinggal bersama dengan orang tua yg sudah sepuh, penghasilan dari bertani. Kondisi Mas EK keterbelakangan mental.
Mas EK tidak memungkinkan bekerja, jadi hanya membantu orang tua di rumah. Sementara hampir setiap malam Mas EK keluar rumah untuk menawarkan jasa pijat ke orang-orang sekitar dengan upah sekadarnya. Bahkan ada orang yang dipijit tapi tidak mau membayar sama sekali.
Sasaran kesepuluh Mas MK (35), adik kandung Mas EK yang juga tinggal bersama orang tua. Kondisi Mas MK juga keterbelakangan mental, tak memungkinkan bersosial dengan masyarakat, apalagi bekerja.
Dan saat tim berkunjung, Mas MK dalam kondisi sakit. Kakinya tidak bisa dipergunakan untuk berjalan. Sempat periksa dan dirawat di RS Indriati namun belum ada perkembangan berarti.
Yang kesebelas, Ibu TM (55), warga Dukuh Ngadisari, Karangmojo, Weru. Beliau janda yang belum lama ditinggal meninggal suaminya setelah melewati sakit yang cukup lama, bolak-balik rumah sakit. Hal ini membuat ekonomi keluarga beliau menjadi sulit.
Sasaran keduabelas yang baru bisa diantarkan hari berikutnya, Kamis, 29 Februari 2024, dipimpin oleh Ustaz Hendri Setiawan. Penerima adalah Ibu SY (40) seorang tunarungu dan tunawicara, keseharian beliau mencari barang bekas untuk dijual.
Tinggal hanya bersama 2 putrinya, Dik FT (10) yang bersekolah di SD Negeri 2 Banyuripan kelas 4 dan adiknya Dik LL (7) yang bersekolah di SLB Bayat.
Dik FT kondisi normal, sementara Dik LL tunawicara seperti ibunya. Untuk berkomunikasi, tim QQ Peduli hanya bisa berbincang dengan Dik FT. Sang ayah telah lama meninggal dunia karena kecelakaan.
Keluarga kecil ini tinggal di sebuah rumah berukuran sekitar 5x5 meter, yang dibangunkan warga dengan dana bantuan dari sebuah lembaga zakat infak sedekah setempat.
Bantuan yang disalurkan QQ Peduli berupa uang tunai untuk sedikit meringankan beban mereka, yang dikumpulkan dari infak dan sedekah para donatur yang dikelola QQ Peduli. Semoga apa yang telah disalurkan tersebut bermanfaat dan mendapat keberkahan dari Allah.
Bagi Anda yang ingin turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk para duafa, bisa menyalurkannya melalui QQ Peduli. Kontak yang bisa dihubungi melalui WhatsApp 081515522227. Demikian, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "QQ Peduli Salurkan Santunan Bulan Februari 2024 ke Masyarakat Penerima Manfaat di Weru dan Sekitarnya"