Rabu, 27 Maret 2024. PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Pucung menggelar acara Khataman Setoran Hafalan Al-Qur’an 30 Juz tingkat MATQ putri. Dilaksanakan pagi sekira pukul 08.30 WIB hingga selesai jelang Zuhur.
Kepala Komplek Pucung Ustaz Nasrudin Al Hafizh dalam sambutan menyampaikan bahwa hari ini membahagiakan karena di bulan Ramadan yang mulia telah selesai setoran hafalan 30 juz, sejumlah 30 santriwati MATQ Qoryatul Qur’an.
Mewakili asatizah, Ustaz berterima kasih kepada para sesepuh yang senantiasa mendukung setiap kegiatan pesantren. Terima kasih kepada direktorat yang selalu mendampingi dalam upaya mewujudkan visi dan misi pesantren di komplek Pucung khususnya.
Kepada para asatizah, Ustaz Nasrudin menyampaikan terima kasih atas dedikasinya dalam mendidik para santri. Juga kepada segenap santri yang saling support satu sama lain untuk meraih impian menjadi hamba Allah yang diridai dan dicintai-Nya.
Sambutan kepala komplek Pucung |
Tak lupa, Ustaz mengucapkan selamat kepada bapak dan ibu wali santri yang telah berupaya mewujudkan impian putrinya menjadi penghafal Qur’an dan hari ini berada pada titik pencapaian yang luar biasa. Sekaligus memohon maaf atas kekurangan pesantren dalam mendidik santri.
Selanjutnya prosesi khataman oleh segenap khatimat dengan membaca Surat Maryam ayat 30-38, lanjut Surat Al Fatihah, dan Surat Al Baqarah ayat 1-5, kemudian ditutup dengan Doa Khatmil Qur’an.
Ketiga puluh santri tersebut rinciannya adalah sejumlah 5 santri kelas 1 MA, 12 santri kelas 2 MA, dan 13 santri kelas 3 MA. Dan berikut ini adalah daftar nama segenap santri khatimat dari MATQ Qoryatul Qur’an putri yang ikut acara pagi ini.
Santri Khatimat Kelas 1 MATQ Qoryatul Qur’an Komplek Pucung
- Fatimah Az Zahra binti Harno
- Azzahra Khairunisa binti Haryatno
- Aliyah Nur Hanifah binti Kliwidodo
- Moza Nibras Khosyi binti Muslim Saptari
- Nurjihan Zulfa Tsabitah binti Tri Harjanta
Santri Khatimat Kelas 2 MATQ Qoryatul Qur’an Komplek Pucung
- Khoirunnisa Nazlaula binti Hariyanto
- Auliya Urohmah binti Suyudi Nugroho
- Dzakiyaqonita Millah binti Karmanto
- Agnia Sinar Setya Supriyanto binti Supriyanto
- Aryanichi Nur Hidayati binti Suparman
- Sharfina binti Tunar
- Ihwah Istiqomah binti Hardiman
- Renata Anggraeny Dwi Nilawati binti Agung Mulyana
- Arifah Nurul Ilmi binti Akhmad Sirri
- Nur Khoirun Nisa Binti Sukidi Al Medi
- Sabrina Royani Azhari binti Priyadi
- Tasya Junia binti Michael Ferry Setyono
Santri Khatimat Kelas 3 MATQ Qoryatul Qur’an Komplek Pucung
- Ashma' Sajida Khoirunnisa binti Sugiono
- Rannan Huwaida Feyljannah binti Eristyawan Prihantoro
- Angelia Habibah Farras Rianto binti Sriyanto
- Tiktanika Adhwa' Jabal Fauziyah binti Shodiq Badarrudin
- Aufa Hanifa Assiddiqoh binti Moh Sa'dun
- Salwa Nur Aisyah binti Mulyono
- Annisa Rizky Nafi'ah binti Sumantono
- Annora Nathanila binti Nugroho Sulistiawan
- Farrah Fathimah Az Zahra binti Waryadi
- Zahra Fitri Wahyunigsih binti Wahyudin
- Zulaiha Nur Rahma ul-Haq binti Kris Imam Subani
- Zerlina Shafaa Fatikha binti Guntoro Surja Edy
- Faiza Al Mumtahanah Ramadhany Binti A. Jamhari
Setelah selesai membaca Doa Khatmil Qur’an, segenap santri khatimat dipersilakan sungkeman kepada kedua orang tua masing-masing. Tangisan haru biru untuk beberapa lama menghiasi suasana.
Lanjut acara berikutnya, pesan dan kesan perwakilan santriwati khatimat. Di antaranya santri khatimat berterima kasih pada kedua orang tua atas jasanya yang tak pernah henti untuk putra-putrinya.
Juga berterima kasih untuk seluruh asatizah atas bimbingannya sejauh ini. Juga berpesan pada teman-teman santri agar tak pernah meninggalkan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup umat Islam.
Setelah itu, pemberian sertifikat kepada santri khatimat satu per satu sesuai nama yang dipanggil untuk naik ke atas panggung. Bergantian para ustazah menyampaikan sertifikat secara simbolis.
Pemberian sertifikat santri khatimat |
Selanjutnya, pesan dan kesan dari wali santri yang diwakili oleh Bapak Hardiman, orang tua dari Ihwah Istiqomah. Beliau mengaku terharu sangat mendalam atas prosesi khataman ini, dan berterima kasih untuk seluruh yang terlibat pada acara ini.
Bapak Hardiman mengaku terharu dengan acara ini |
Menurut Bapak Hardiman, pencapaian ini bukanlah akhir. Beliau menyampaikan bahwa kesempurnaan ilmu itu ada 5 macam, yakni dengan dipelajari, dipahami, dihafalkan, diamalkan, dan didakwahkan.
Acara berlanjut dengan nasihat dari Ustazah Ummi Lathifah untuk santri khatimat. Ustazah mengingatkan para santri khatimat bahwa hafal Qur’an bukanlah akhir. Tugas bertambah dengan memahami dan mengamalkannya.
Ustazah Ummi Lathifah sampaikan nasihat untuk santri khatimat |
Beliau tidak menyangkal bahwa hafal Qur’an adalah keistimewaan yang harus disyukuri. Membacanya saja dapat pahala per huruf. Bahkan dengannya menjadikan kita mulia di sisi manusia bahkan malaikat. Juga memuliakan orang tua.
Ustazah Ummi juga mengingatkan bahwa tujuan pendirian pesantren tidak sekadar mencetak penghafal Qur’an tapi membentuk generasi Qur’ani yang taat pada Allah dan rasul-Nya, dan menerapkan Islam secara kaffah.
Nasihat selanjutnya disampaikan oleh Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I. Pak Direktur memulai dengan memutarkan sebuah video yang cukup viral di internet.
Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang peserta di sebuah ajang pencarian bakat di Jerman. Di menit pertama, seorang pelukis wanita mulai menggoreskan kapur berwarna putih di atas sebuah papan tulis berwarna hitam menggunakan tangan kirinya.
Ia kemudian mulai melukis detail menggunakan spidol dengan kedua tangannya. Sekilas, ia sepertinya sedang melukis sketsa wajah salah seorang juri yang berambut putih. Juri dan penonton mulai heran dan tertawa, karena sketsa lukisan itu tampak kacau.
Pak Direktur mengajak ambil hikmah video viral |
Para juri dan penonton mulai bingung dengan apa yang sedang ia gambar. Satu per satu juri bosan dan ingin segera mengakhirinya dengan memencet tombol merah. Satu juri mencoba bertahan tapi akhirnya juga memencet tombol merah sebelum lukisan selesai.
Meski seluruh juri sudah memberikan penilaian bahwa karyanya tidak layak, tapi pelukis itu terus melakukan prosesnya hingga selesai. Akhirnya, karya selesai dengan sempurna dan berhasil membuat keempat jurinya terpukau sekaligus menyesal.
Dari video ini, Ustaz Setyadi mengambil hikmah bahwa tidak semua orang mau menunggu kita berproses. Bagi santri yang masih dalam proses hafalan agar jangan berkecil hati karena sesungguhnya orang tua dan asatiz tetap akan menemani berproses sampai akhir.
Usai nasihat dari Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, lanjut dengan doa yang dipimpin oleh Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I. Acara diakhiri dengan hamdalah dan doa kafaratul majelis. Demikian, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Posting Komentar untuk "Haflah Takrim Khatimat Santri Putri PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Pucung Diikuti 30 Santri Khatimat"