Bertempat di Gedung Madrasah, MTsTQ Qoryatul Qur’an menggelar syukuran khataman setoran hafalan 30 juz sekaligus peringatan Nuzulul Qur’an, pada hari Rabu, 27 Maret 2024 bakda Salat Tarawih.
Tujuan kegiatan ini untuk menyemarakkan peringatan Nuzulul Qur’an yang bertepatan pada tanggal 17 Ramadan 1445 H, serta mengapresiasi 6 santriwati MTsTQ yang telah menyelesaikan setoran hafalan 30 juz agar mampu memberikan motivasi terhadap santriwati yang lain.
Hadir pada kesempatan ini Ustaz Luthfi Zubaidi, Ustaz Faris Ahmad, Ustazah Nurul, Ustazah Amatullah, Ustazah Winda, Ustazah Hana Lathifah, Ustazah Urfa, dan Ustazah Hanun.
Kemudian Ustazah Erliana, Ustazah Rini, Ustazah Tasya, Ustazah Faza, Ustazah Hanifah, Ustazah Liana, Ustazah Azizatin, Ustazah Bella, Ustazah Sefiyana, Ustazah Rifda, Ustazah Salwa.
Prosesi khataman akbar dilaksanakan dengan membaca bersama Surat Ad Duha hingga Surat An Nas dilanjut Al Fatihah dan 5 ayat pertama surat Al Baqarah, oleh keenam santri khatimat, dan diakhiri doa khatmil Qur’an.
Adapun keenam santri khatimat dari unit MTsTQ Qoryatul Qur’an yang telah selesai setoran 30 juz pada kesempatan khataman kali ini adalah sebagai berikut:
- Hanifa Yasmina binti Alhaq Nafsi Setyawan
- Azkiya Aura Lauda'i binti Suyono
- Alifia Zalfa binti Mawardi
- Kharisa Cahya Sari binti Hartomo
- Ulya Unaisah binti Sugianto
- Dzakya Nurul Qulbi binti Idah Tentrem
Apresiasi untuk keenam santri khatimat |
Setelah prosesi khataman, keenam santri segera sungkeman kepada orang tua masing-masing. Dilanjutkan kemudian pemberian apresiasi berupa sertifikat oleh pengasuh.
Perwakilan wali santri oleh Bapak Alhaq Nafsi Setyawan, ayahanda dari Hanifah Yasmina mengatakan bahwa seorang penghafal Al-Qur’an itu memiliki keutamaan yang istimewa dari Allah. Bahkan para ulama besar pun adalah seorang penghafal Al-Qur’an.
Menghafal Al-Qur’an ini adalah amalannya orang saleh, orang-orang yang menjadi kekasih Allah. Maka Bapak Alhaq Nafsi Setyawan mengingatkan agar para santriwati bersyukur karena menjadi orang-orang yang termasuk didalamnya.
Beliau mengatakan bahwa di akhirat kelak seorang penghafal Al-Qur’an akan diminta oleh Allah untuk membaca hafalannya sampai ayat yang terakhir dia baca dan Allah akan memberikan kedudukan baginya sesuai dengan hafalan terakhir yang dia baca.
Kepala komplek Asemlegi, Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I menyebutkan tentang bermacam jenis santriwati. Ada santriwati wajib, yang mana ketika dia di rumah keberadaannya di lingkungan bisa mengubah keadaan lebih baik, dan ketika dia pergi maka keadaan baik itu kembali hilang.
Lalu ada santriwati mubah, yang ketika dia kembali ke lingkungan rumah maka akan baik-baik saja keadaan dan ketika dia pergi tetap akan baik-baik saja keadaan itu.
Kemudian ada santriwati makruh, yaitu ketika dia hadir di lingkungan rumah maka akan timbul hal-hal yang kurang baik dan ketika dia pergi maka lingkungan itu akan kembali baik.
Maka, menurut Ustaz Luthfi, tugas santriwati ketika di rumah nanti harus bisa berbakti dan birrul walidain. Jangan menjadi sebuah beban bagi keluarga. Perlihatkan jati diri kalian sebagai santriwati, sebagaimana ketika kalian berada di pondok pesantren.
Liburan nanti, kata Ustaz Luthfi menasihatkan, agar santriwati tetap mengaji, salat tahajud tetap jalan, membantu pekerjaan tetap jalan, dan lain sebagainya. Agar keberadaannya memberi manfaat bagi keluarga dan sekitarnya.
Kontributor: Ustazah Hanifah Rosyidah
Posting Komentar untuk "Peringati Nuzulul Qur’an, Komplek Asemlegi Gabeng Gelar Khataman Akbar Diikuti 6 Santriwati Khatimat Tingkat MTsTQ Qoryatul Qur’an"