Melanjutkan kegiatan penggalangan donasi Palestina ke tiap komplek PPTQ Qoryatul Qur’an, Tim Dakwah berangkat ke komplek Jetis, Krajan, tempat tinggal dan belajarnya para santri kelas 3 MA Imtaq putri.
Tim Dakwah yang terjun ke Jetis dipimpin Ustaz Salman Al Farisi yang mewakili DaiQu, bersama Ustaz Aldi Hermawan dan Ustaz Bilal Ahmad dari QQ Peduli, ditemani Ustaz Sofa Wibi Mahardika dan Pak Wakhid Syamsudin dari QQ Media.
Bertempat di ruangan Masjid Al Hikmah Jetis, hari Selasa, 17 Oktober 2023 bakda Salat Zuhur yang cuaca sedang panas-panasnya, para santri berkumpul untuk dikabarkan kondisi terkini di Palestina melalui pemutaran video oleh tim QQ Media.
Santri QQ Jetis menerima penjelasan Ustaz Salman terkait tragedi Palestina |
Kegiatan sepenuhnya dipandu oleh Ustaz Salman Al Farisi. Beliau menerangkan tentang pentingnya kita peduli atas tragedi kemanusiaan di Palestina. Disampaikannya sebuah hadis.
إذا فسدَ أَهْلُ الشَّامِ فلا خيرَ فيكم : لا تَزالُ طائفةٌ من أمَّتي منصورينَ لا يضرُّهم من خذلَهُم حتَّى تقومَ السَّاعةُ
“Jika penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan pada kalian. (Karena itu), akan selalu ada dari kalangan umatku kelompok yang mendapatkan pertolongan. Sampai hari kiamat tiba, orang-orang ini tidak akan dirugikan oleh orang-orang yang telah meninggalkan mereka.” (HR. Tirmidzi)
Penduduk Syam yang dimaksud dalam hadis tersebut ialah penduduk yang berada di wilayah sejumlah negara, yakni meliputi Yordania, Palestina, Suriah, dan Lebanon. Jika penduduk di wilayah-wilayah tersebut rusak, maka tidak ada lagi kebaikan bagi umat Islam.
Hal ini bisa menjadi tolok ukur keimanan seorang muslim. Yakni dengan melihat responnya ketika mendengar berita dari Palestina sebagai bagian dari Syam. Peduli ataukah hanya masa bodoh saja?
Ustaz Salman juga mempertanyakan apakah para santri hanya mau jadi penghafal Qur’an tapi tidak mau peduli dengan kejahatan yang ada di belahan dunia ini? Maka sudah selayaknya bagi seorang hafizh memiliki peduli dengan perkembangan Islam di dunia internasional.
Al-Qur’an bukan hanya sebatas dihafal, harus ada tindakan pengamalannya. Mengajak kebaikan dan mencegah kebatilan. Kalau tidak bisa mencegah kebatilan, setidaknya jangan ikut berada di posisi pendukung pelaku kebatilan.
Kaum muslimin di Gaza bertahun-tahun dalam blokade Israel, ditindas di bawah batas nilai kemanusiaan. Wajar ketika ada kemampuan mereka melakukan serangan ke Israel melalui pasukan Hamas dengan Operasi Badai Al Aqsa.
Konflik kian memanas, saling serang dengan roket dari kedua kubu. Rakyat Palestina menjadi korban bombardir Israel yang memang diarahkan ke sipil dan fasilitas umum bahkan rumah sakit.
Banyak anak kehilangan orang tua. Banyak anak yang juga gugur. Banyak yang selamat tapi kehilangan anggota badan, seperti putusnya kaki atau tangan. Mayat bergelimpangan, bahkan sebagian masih berada di bawah runtuhan bangunan yang kejatuhan roket Israel.
Kebutuhan makanan dan obat-obatan tak terpenuhi. Penderitaan rakyat Palestina seolah tak ada habisnya. Namun demikian, demi Al Aqsa dan tanah Syam mereka tetap bertahan dalam penjajahan Israel.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagai orang beriman, meski kita tinggal di Indonesia, jauh dari Palestina, maka sesungguhnya ketika mereka sakit kita juga merasakannya. Kita bisa membantu dengan doa dan mengirim makanan dan obat ke sana, dengan dana semampu kita.
Untuk selanjutnya, penggalangan donasi dari para santri akan dikoordinir oleh asatiz komplek Jetis. Setelah terkumpul dana tersebut bisa dikumpulkan melalui QQ Peduli agar bisa disalurkan ke Palestina.
Posting Komentar untuk "Tim Dakwah Mengetuk Kepedulian Santri PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Jetis atas Tragedi Kemanusiaan Palestina"