Salah satu santri kelas XII Matiq PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Alasombo bernama Pandu Aji Wijaya telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz. Prestasi yang menjadi impian para santri penghafal Al-Qur’an yang menjadikannya sebagai ahlul qur’an dan ahlullah (keluarga Allah).
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
Santri yang biasa dipanggil dengan nama Pandu ini menyetorkan hafalan juz 27 sebagai setoran terakhir jadi genap 30 juz. Disimak oleh Ustaz Wahyu Almanda pada hari Selasa, 24 Oktober 2023 bertempat di Komplek 5 Alasombo.
Pandu adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara, pasangan Bapak Tejo Kusumo dan Ibu Evi Rahmawati. Berasal dari Cemetuk, Tawangsari, Sukoharjo. Untuk menyelesaikan hafalan 30 juz, ia menghabiskan waktu sekitar 2 tahun 4 bulan.
Semoga dengan menjadi hafiz Qur’an bisa mengangkat derajat kedua orang tua Pandu ke tempat yang tinggi di hadapan Allah. Salah satu keutamaan para penghafal Qur’an adalah memberikan mahkota surga untuk orang tua di akhirat kelak.
Pandu Aji Wijaya |
“Siapa yang menghafal Al-Qur’an, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al-Qur’an.” (HR. Hakim).
Santri kelahiran Sukoharjo, 24 Desember 2005 ini memiliki kegemaran bermain bola, baca buku, dan menggambar serta berkeinginan kelak kalau sudah dewasa menjadi seorang dokter. Semoga Allah mudahkan jalan menggapainya, sehingga ilmunya bermanfaat untuk umat.
“Alhamdulillah, bahagia dan bersyukur,” ungkapnya saat ditanya kesan usai setoran terakhir. Pandu berharap dirinya bisa tetap rendah hati dan tidak ada kesombongan karena telah selesai hafalan. “Dan semoga bisa rajin murajaah,” katanya.
Kiat menghafal yang dilakukan Pandu selama ini adalah diawali membaca cepat dengan sabar dan teliti, baru kemudian mulai memghafalkan. Yang pasti, ia mengakui, dalam menghafal memang butuh ketelatenan. “Terus berjuang demi menggapai yang diimpikan,” katanya.
Semoga dengan hafalan ini, Pandu bisa mendapat kedudukan di surga disesuaikan dengan banyaknya ayat yang dihafal. Ditawarkan kepada penghafal Al-Qur’an, “Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan Al-Qur’an ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Semoga Allah memudahkan Pandu dalam menjaga hafalannya, tetap istikamah menjalani hidup bersama Al-Qur’an, mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam hidup ini, mulia bersama Al-Qur’an. Aamiin.
Kontributor: Ustaz Wahyu Almanda
Posting Komentar untuk "Pandu Aji Wijaya, Santri Kelas XII Matiq PPTQ Qoryatul Qur’an Selesaikan 30 Juz"