Allah ﷻ mengutus Rasulullah ﷺ untuk kita, berasal dari kalangan manusia seperti kita sehingga bisa kita tiru kepribadiannya. Bukan dari kalangan malaikat yang tak mungkin bisa kita teladani sifat dan akhlaknya.
لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِا لْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah 9: Ayat 128)
Sungguh Nabi ﷺ sedemikian dekat dengan kita, merakyat tanpa pamrih akan pujian. Contohnya, ketika beliau berbuat baik pada nenek Yahudi buta yang bahkan tak mengenalinya. Akhlak yang luar biasa baik untuk dijadikan teladan.
Ustaz Sandi Rahman sampaikan keteladanan Nabi |
Ketika ada tetangga sakit, Rasulullah ﷺ mengajari kita membesuknya dengan mendoakan. Bahkan doanya beliau ajarkan pada kita. Menjenguk dengan memotivasi agar sembuh, dan ikhlas menjalani karena sakit itu menggugurkan dosa.
Nabi ﷺ juga memiliki empati yang besar, turut merasakan penderitaan orang lain. Jangan sampai kita cuek pada orang di sekitar kita. Jangan mengabaikan tetangga kita yang butuh bantuan dan sebagainya.
Nabi ﷺ sangat ingin agar umat beliau masuk surga. Kegigihan beliau berdakwah adalah buktinya, sehingga umat bisa paham akan syariat yang Allah turunkan. Agar bisa selamat di akhirat kelak. Dan ini bukan perkara mudah.
Pembesar Quraisy yang merasa terusik dengan dakwah itu menawarkan harta, kekuasaan, dan wanita, tapi ditolak dengan mengatakan bahwa sekalipun diberikan matahari dan bulan ke tangannya, tak akan berhenti berdakwah.
Halangan dakwah dari segala segi dihadapi. Malaikat yang merasa gemas menawarkan untuk menimpakan gunung pada kaum kafir. Beliau menolak bahkan mendoakan semoga di antara keturunan kaumnya itu ada yang menjadi orang mukmin dan muslim.
Semoga kita bisa diakui sebagai umat Rasulullah ﷺ dengan ikhtiar kita meneladani apa yang telah dicontohkan beliau sebagai uswatun hasanah dalam kehidupan sehari-hari kita.
Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng, pada 15 Oktober 2023 oleh Ustaz Sandi Rahman, S.Ag dari Wonosari, Gunungkidul
Posting Komentar untuk "Ustaz Sandi Rahman: Meneladani Rasulullah yang Selalu Dekat dengan Umat dan Berempati Tinggi"