Setiap kali berbicara tentang vaksinasi, maka akan muncul pertanyaan di kepala sebagian besar kita sebagai umat Islam, aman dan halalkah vaksin itu?
Untuk itu, perlu kiranya kita kenal lebih dekat dengan produsen vaksin dan bagaimana proses produksinya. Produsen vaksin yang digunakan dalam program imunisasi di negeri kita adalah PT Bio Farma.
Profil Singkat PT Bio Farma
PT Bio Farma adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) 100% milik pemerintah. Berdiri sejak 6 Agustus 1890 di Jakarta. Lalu pindah ke Bandung tahun 1923.
Perusahaan ini memproduksi vaksin, antisera, dan produk life science lainnya, dengan kapasitas produksi mencapai 3,2 miliar dosis per tahunnya. Prioritas distribusi untuk dalam negeri baik pemerintah atau swasta, dan ekspor ke lebih dari 150 negara, 53 di antaranya anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
Dokter Titis terangkan tentang keamanan dan kehalalan vaksin |
BUMN dengan 1500 orang karyawan ini adalah perusahaan vaksin terbesar di kawasan Asia Tenggara. Hampir semua vaksin yang diproduksi Bio Farma sudah mendapat Pre Qualified (PQ) WHO sejak 1998.
Bio Farma berperan serta dalam program pemerintah yaitu memproduksi vaksin untuk program imunisasi nasional. Kisah sukses program imunisasi di antaranya pada eradikasi small pox (cacar api) tahun 1979, eradikasi polio sejak 2006 dan bebas polio pada Maret 2014.
Proses Pengembangan dan Produksi Vaksin
Dalam memproduksi vaksin, Bio Farma memastikan menerapkan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) secara konsisten di sepanjang proses pembuatan vaksin, mulai dari pembuatan bahan baku vaksin (upstream) 6-8 bulan, formulasi vaksin (downstream) 3-4 bulan, hingga proses filling ke dalam vial menjadi produk jadi.
Jadi proses yang dilalui sebelum menjadi produk vaksin setidaknya melalui 7 langkah, yakni penyiapan seed dan media, inokulasi dan kultivasi, panen, inaktivasi, purifikasi, formulasi, lanjut pengisian dan pengemasannya.
Dalam proses manufaktur vaksin diawali dengan memproduksi antigen, pemurnian antigen, melakukan testing pada beberapa jenis hewan percobaan, lalu formulasi kemudian filling atau packaging final produk.
Penanganan vaksin selama pengiriman dengan pengemasan yang baik, suhu terkontrol, dan transportasi berpendingin. Dengan dasar core value BUMN yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK).
Memastikan Produk Vaksin Aman dan Halal
Bio Farma membentuk tim satuan tugas pengawasan produk vaksin yang halal. Tim advokasi imunisasi melakukan edukasi eksternal dan internal. Eksternal dengan berkonsultasi kepada lembaga keagamaan. Internal dengan menyusun Halal Assurance System, sertifikasi produk halal, dan koordinasi pengembangan produk halal.
Tim pengembangan produk halal bertugas mengawal roadmap pengembangan produk vaksin dan farmasi halal. Di antaranya melakukan evaluasi proses dan material yang saat ini digunakan, optimasi proses, validasi, pengujian stabilitas, registrasi, dan lain-lain.
Dalam lingkup nasional dengan konsorsium farmasi halal bersama kementerian dan lembaga terkait. Lingkup global dengan harmonisasi kriteria vaksin dan produk farmasi halal di negara-negara OKI.
Untuk mendapat produk vaksin yang halal maka harus dengan memperhatikan materialnya, fasilitas dan peralatan, serta proses produksinya. Dengan begitu bisa memastikan bahwa vaksin aman dan halal.
Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah dikantongi. Juga sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, serta pemantauan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Disarikan dari materi presentasi Dokter Titisari Khoiria Qodriani pada acara penyuluhan kesehatan dalam rangka Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah dan Desinfo BIAS di gedung MI TQ Qoryatul Qur’an, 8 Agustus 2023.
Posting Komentar untuk "Dokter Titisari Khoiria: Mengenal Lebih Dekat Bio Farma dalam Memproduksi Vaksin Aman dan Halal"